Bertemu Budayawan, Presiden Jokowi Sampaikan Pentingnya Pembangunan Infrastruktur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 April 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 16.157 Kali
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan para budayawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4) sore. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan para budayawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4) sore. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur yang dalam 3,5 tahun ini dilakukan oleh pemerintah.

“Karena kita ini sebagai negara besar sudah terlalu jauh ditinggal oleh kanan kiri kita, sehingga ini yang perlu dikejar terlebih,” kata Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan para budayawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4) sore.

Menurut Kepala Negara, Indonesia bagian timur adalah sebuah wilayah yang betul-betul sangat jauh sekali kondisinya kalau dibandingkan dengan yang sekarang dinikmati oleh bagian lain, terutama di Pulau Jawa.

Ia menceritakan, ketika 3 tahun yang lalu ke Wamena, harga bensin di Pulau Jawa Rp6.450 di Wamena harganya Rp60.000 bahkan pada saat-saat cuaca tidak baik harganya bisa mencapai Rp100.000 per liter.

“Karena ketidaksiapan infrastruktur untuk mendukung harga itu sama dengan yang ada di Jawa,” ucap Kepala Negara menyampaikan alasannya.

Presiden juga menceritakan tentang keadaan di Kabupaten Nduga, yang aspal 1 meter pun tidak ada. Dari Wamena yang sudah jauh, untuk ke Nduga itu sebelumnya butuh waktu 4 hari 4 malam berjalan kaki, naik turun gunung, masuk ke hutan baru sampai dari Wamena baru masuk ke Nduga.

“Itulah yang saya lihat di sana. Di Wamena saya lihat, kemudian di Nduga kita lihat. Di Wamena saja harga bensin Rp 60.000, apalagi di Nduga, enggak ada yang jualan bensin karena semuanya jalan kaki,” ungkap Kepala Negara seraya menambahkan, inilah fakta-fakta yang kita hadapi, termasuk yag disampaikan oleh Lesik Keti Ara, Penyair  Aceh, mengenai Airport Rembele.

“Ini di Aceh Tengah yang sekarang jadi Bener Meriah, itu di Aceh bagian sini,” sambung Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan, bahwa infrastruktur itu tidak hanya masalah ekonomi. Namun, infrastruktur ini akan mempersatukan bangsa Indonesia.

“Kalau ketimpangannya seperti yang tadi saya sampaikan ya kita tidak bisa akan bersatu.” ujar Presiden seraya menambahkan, mempersatukan dalam artian bahwa, dirinya pernah terbang dari Aceh di Banda Aceh langsung terbang ke Wamena memakan waktu 9 jam 15 menit.

“Artinya apa? Ya supaya menyadarkan kita semuanya bahwa bangsa ini bangsa yang besar. Kalau kita terbang dari London, 9 jam itu sampai ke Istanbul Turki itu bisa melewati berapa negara, mungkin 6, 7, 8 negara. Ya inilah negara kita,” tegas Presiden.

Tapi kalau infrastruktur tidak disiapkan, baik airport, pelabuhan, maupun jalan, Presiden mengingatkan, ketimpangan antar wilayah itu akan semakin membesar.

Silaturahmi dengan budayawan itu dihadiri oleh Radhar Panca Dahana, Butet Kertaradjasa, Muhammad Sobary, Putu Wijaya, Nasirun, Lesik Keti Ara, Olga Lidya, dan Olivia Zalianty.

Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Mendikbud Muhadjir Effendi, Mensesneg Pratikno, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Staf Khusus Presiden Sunardi Rinakit. (FID/ES)

Berita Terbaru