Bertemu PM Ranil, Presiden Jokowi Tawarkan Kereta Api PT INKA ke Sri Lanka

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 26.163 Kali
Presiden Jokowi didampingi Mensesneg, Seskab, dan Menlu, menjawab wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/8) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Mensesneg, Seskab, dan Menlu, menjawab wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/8) pagi. (Foto: Humas/Jay)

Kunjungan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Sosialis Sri Lanka Ranil Wickramasinghe beserta Ibu Maithree Wickramasinghe ke Istana Merdeka, Jakarta, tidak disiak-siakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menawarkan produk unggulan karya anak bangsa Indonesia, yaitu gerbong kereta api produksi PT INKA, Madiun.

“Kita sudah masuk kereta api kita dari PT INKA ke Bangladesh, ini sudah berjalan. Ini kita ikut lelang lagi di Sri Lanka. Saya tadi minta agar PM Ranil memberikan perhatian pada produk Indonesia yang namanya kereta api. Kita harapkan kita menang di tendernya itu, dan kita bisa kirim lagi ke Sri Langka. Ke Bangladesh sudah, kemudian ke Sri Langka. Kelihatannya diberi lampu hijau,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai mengantarkan PM Ranil meninggalkan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/8) pagi.

Nilainya berapa? “Nanti tanya ke Menteri Perindustrian atau Menteri BUMN,” kata Presiden menjawab wartawan.

Saat ditanya mengenai respon PM Ranil, menurut Presiden Jokowi, PM Sri Lanka itu berjanji akan melihat dan akan memperhatikannya.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini kita baru pada posisi menjajaki beberapa negara yang memang mempunyai potensi, tetapi tidak pernah kita melakukan penetrasi pasar ke negara-negara itu. “Ini yang sekarang baru kita mulai sehingga jangan ketergantungan pada pasar-pasar yang tradisional, yang itu-itu saja, tapi mulai,” ujarnya.

Presiden menjelaskan, penetrasi itu pertama pada negara-negara yang penduduk di tengah 80 juta, 100 juta, 60 juta, meskipun juga yang 20-30 akan diberikan perhatian. Ia menyebutkan, selama ini itu tidak pernah diberikan perhatian sehingga akan membuka pasar produk-produk Indonesia lebih besar lagi agar bisa masuk ke negara-negara tersebut.

“Tadi kita juga mengundang untuk datang di Trade Expo di bulan Oktober. Karena juga kita lihat trennya Sri Langka dan Bangladesh itu kenaikan ekspornya naiknya cukup baik,” pungkas Presiden. (UN/ES)

Berita Terbaru