Budi Waseso: Indonesia Masih Jadi Pangsa Besar Peredaran Narkoba

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Juli 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 20.525 Kali
Kepala BNN Budi Waseso (Foto: Rahmi/Humas)

Kepala BNN Budi Waseso (Foto: Rahmi/Humas)

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, bahwa Indonesia masih menjadi pangsa besar bagi peredaran narkoba. Jenis narkoba yang beredar di Indonesia juga semakin beragam. Di sisi lain, belum banyak masyarakat yang mengetahui beragam narkoba jenis baru.

“Ini adalah ancaman negara ke depan, karena yang dihancurkan jelas, generasi bangsa, kekuatan negara ini,” kata Budo Waseso (Buwas) dalam acara Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), di Hotel Best Western Premier The Hive, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (11/7) pagi.

Menurut Buwas, sebagai aparat negara yang bertugas khusus di bidang narkotika, banyak upaya yang telah dilakukan BNN dalam upaya mencegah dan memberantas narkoba. Namun ia mengingatkan, yang penting dalam pemberantasan masalah narkoba ini ada 2 hal, yaitu masalah demand dan supply.

Demand adalah pangsa pasarnya dan ini berhubungan dengan supply. Oleh karena bagaimanapun pangsa pasar ini masih ada, maka supply masih besar,” jelas.

Dalam kesempatan ini Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Niken Widiastuti mengemukakan kesiapan Bakohumas untuk mendukung sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Darurat narkoba ini tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab dari BNN saja. Seluruh unsur harus mengambil peran di dalam P4GN, tak terkecuali Bakohumas seluruh Kementerian, Lembaga dan daerah,” tegas Niken.

Ditambahkan Niken, Bakohumas dapat mendukung sosialisasi bahaya narkoba serta literasi edukasi jenis-jenis narkoba baru. Pemberantasan harus serius dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan generasi muda atau lost generation.

“Ini adalah proxy war, perang asimetris yang mungkin pelakunya itu tidak secara langsung memerangi, menghancurkan negara,” tambah Niken.
Mengutip data dari pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia, Niken menyebut bahwa pengguna narkoba tahun 2015 mencapai 5,9 juta orang, dan meningkat menjadi 6,4 juta pada tahun 2016. Dari 6,4 juta pengguna narkoba, 22 persen penggunanya adalah remaja. Dalam satu hari 30-40 orang meninggal karena narkoba.

Acara Forum Tematik Bakohumas itu dihadiri oleh para pejabat eselon I, II, dan III Bakohumas, dan para pejabat humas dari kementerian/lembaga (K/L). (RMI/MA/ES)

Berita Terbaru