Dianugerahi Gelar Adat, Presiden Jokowi: Orang Maluku Selalu di Hati

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Februari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 25.284 Kali
Presiden Jokowi saat menerima Penganugerahan Gelar Adat Kehormatan “Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku” oleh Ketua Majelis Latupati Provinsi Maluku, Jumat (24/2). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi saat menerima Penganugerahan Gelar Adat Kehormatan dari Ketua Majelis Latupati Provinsi Maluku, Jumat (24/2). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat anugerah gelar Upu Kalatia Kenalean Dantul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku, yang artinya Bapak Pemimpin Besar yang Peduli Terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat Adat Maluku dari Majelis Latupati Maluku.

Penganugerahan gelar berdasarkan Keputusan Majelis Latupati Maluku Nomor 01/SK/MLM/II/2017 itu disampaikan  oleh Ketua Majelis Latupati Maluku Bonifaxius Silooy, di Ambon, Maluku, Jumat (24/2) pagi. Penganugerahan didahului dengan pasawari adat,  pemasangan jubah kebesaran, kain ikat pinggang, mahkota kebesaran, dan pemberian tongkat komando adat.

Selalu di Hati
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku merasa sangat terhormat dan mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar adat kehormatan Maluku kepada dirinya.

Presiden mengaku memahami, bahwa gelar untuk dirinya disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan Maluku dan mensejahterakan masyarakat dan rakyat Maluku.

Panah gurita di ujung tanjong. Cari bia di ujung meti. Biar tapisah gunung deng tanjong. Orang Maluku selalu di hati Tabea!,” kata Presiden Jokowi.

DSC_2507_1

Presiden saat dipakaikan Baju Adat di Ambon, Maluku, Jumat (24/2). (Foto: Humas/Rahmat).

Dengan menerima gelar adat ini, lanjut Presiden, dirinya menyadari menjadi bagian dari laboratorium perdamaian di Maluku. Daerah yang kearifan lokalnya berbasis persaudaraan, daerah yang kearifan lokalnya berbasis persaudaraan pela gandong, menggunakan falsafah siwalima yang menyatukan semua perbedaan kelompok menjadi kekuatan perekat yang abadi.

“Sejarah sudah menyaksikan bagaimana kearifan lokal Maluku dapat dengan cepat memulihkan keadaan pasca terjadinya konflik sosial pada waktu yang lalu,” ujar Presiden.

Karena itu, Presiden Jokowi berharap Musyawarah Besar Para Latupati se-Maluku hari ini akan dapat terus merawat kebinekaan, kemajemukan, yang ada di Maluku dan di negara Indonesia.

“Mengikat keharmonisan yang ada dan membingkai perdamaian Maluku dalam semangat hidup orang bersaudara,” tutur Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (UN/RAH/ES)

Berita Terbaru