Dongkrak Pertumbuhan, Presiden Jokowi Minta Papua Percepat Pembangunan Infrastruktur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Juli 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 21.633 Kali
Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Ratas bahas Evaluasi Pelaksanaan PSN dan Proyek Strategis Provinsi Papua di Kantor Presiden, Rabu (19/7). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Ratas bahas Evaluasi Pelaksanaan PSN dan Proyek Strategis Provinsi Papua di Kantor Presiden, Rabu (19/7). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Provinsi Papua merupakan provinsi dengan wilayah terluas dan potensi kekayaan alam yang melimpah, baik pertambangan, pertanian, kehutanan, sektor kelautan dan perikanan.

“Potensi besar ini harus betul-betul dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas Mengenai Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Papua, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/7) siang.

Guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di tanah Papua, Presiden mengingatkan banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan. Terutama membangun daerah-daerah terisolir, membangun daerah-daerah yang ada di kawasan perbatasan.

Kunci untuk menggerakkan perekonomian, juga pemerataan pembangunan di Papua, menurut Presiden, adalah percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan bandara, pelabuhan, jalan, dan jembatan, sehingga mampu membuka semua wilayah di tanah Papua dari isolasi, serta memperlancar konektivitas antar wilayah, antar kabupaten, dan antar daerah.

Rapat terbatas itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani,  Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menkominfo Rudiantara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menristek dan Dikti M. Nasir, dan Gubernur Papua Lukas Enembe. (DNA/JAY/ES)

Berita Terbaru