Gempa Lombok Ditangani Daerah, Gubernur NTB: 480 Sekolah dan Rumah Sakit Hancur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Agustus 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 24.089 Kali
Gubernur NTB menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8). (Foto: Humas/Jay).

Gubernur NTB menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8). (Foto: Humas/Jay).

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi mengemukakan, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) pada Minggu (5/8) yang disusul dengan gempa berkekuatan 6,2 SR pada Kamis (9/8) siang sampai sekarang telah menghancurkan 480-an sekolah.

Kemudian rumah sakit rujukan maupun sarana kesehatan sekunder itu juga banyak yang tertimpa, khususnya rumah sakit kabupaten yang ada di Lombok Utara yang sebenarnya menjadi jangkar untuk pelayanan kesehatan itu hancur lebur.

“Sehingga semua pelayanan itu akhirnya dipusatkan di rumah sakit lapangan dan termasuk juga di rumah sakit Provinsi dan Rumah Sakit Kota Mataram,” kata Gubernur NTB dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8) sore.

Puskesmas, lanjut Gubernur, juga rata-rata habis semua. Ia bersyukur karena Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mempunyai komitmen untuk melengkapi semua sarana-sarana itu segera.

Menurut Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, hal yang paling penting adalah bahwa karena pengungsi ini kemungkinan cukup lama berada di tempat pengungsian, maka Pemerintah Provinsi NTB meminta agar tenda-tenda yang ada itu adalah tenda yang bisa bertahan lama sampai selesai proses rehabilitasi dan rekonstruksi.

Tetap Ditangani Daerah

Dalam Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (10/8) siang, menurut Gubernur NTB, telah diputuskan akan disiapkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) yang menegaskan, walaupun bencana ini tetap ditangani oleh daerah tetapi seluruh dukungan, support itu akan maksimal diberikan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, Rapat Terbatas juga menyepakati bahwa sambil berjalan tanggap darurat ini pemerintah memulai proses rehabilitasi dan rekonstruksi diawali dengan pembersihan. Karena memang secara psikologis masyarakat yang rata-rata sekarang mengungsi di sekitar rumahnya, jadi biasanya di ruang-ruang terbuka, di kampung itu selalu ada kaya lapangan mereka mengungsi di situ.

“Itu sebabnya saya mengusulkan tadi dan disetujui bahwa selain evakuasi 3 kecamatan yang akan diselesaikan, yaitu di Gangga, Bayan, dan Kayangan itu di bawah, di bagian tanjung dan di bagian yang relatif sudah selesai untuk proses evakuasi dan yang lain-lain, itu sudah mulai dilakukan pembersihan per hari Senin yang akan datang,” ujar Gubernur NTB seraya menambahkan, kalau tidak ada aral melintang Presiden bisa mengawali proses pembersihan itu sekaligus juga proses rehabilitasinya. (FID/ES)

Berita Terbaru