Inilah Hasil Kunjungan Presiden Jokowi ke Brunei Darussalam
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana pada Sabtu (7/2) ini telah berada di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, sebagai bagian dari rangkaian lawatannya ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela-sela mendampingi Presiden Jokowi berkunjung ke Brunei Darussalam kepada wartawa mengatakan, setibanya di Istana Nurul Iman, kediaman Sultan Hasanah Bolkiah, Presiden Jokowi telah memimpin pembicaraan bilateral kedua negara.
Adapun hasilnya, menurut Menlu adalah:
1. Kedua pemimpin sepakat meningkatkan kerjaama ketenegarakerjaan dan juga people to people contact. Sebagaimana diketahui ada satu kekhasan Warga Negara Indonesia (WNI) di Brunei, dimana jumlahnya mencapai kurang lebih 1/6 dari total penduduk Brunei, dan sebagain besar adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk kaum profesional. Jadi, ada dokter, ada pramugari, dll.
Oleh karena itu kita merasa perlu untuk meningkatkan kerjasama di bidang ketenagakerjaan, dan pada pertemuan tadi, Sultan Brunei juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada Presiden Indonesia, bahwa TKI telah memberikan kontribusi cukup besar pada perekoomian Brunei Darussalam, kata Menlu.
2. Dalam pembicaraan bilateral kedua pemimpi juga sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan ivestasi, dan dengan ditandatanganinya kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kedua negara diharapkan perdagangan bilateral semakin meningkat.
Presiden tadi juga mengundang para investor Brunei bekerjasama dengan Indonesia untuk pembagunan tol, power plant, railway, dll, ungkap Menlu Retno LP Marsudi.
3. Selain itu,kedua negara juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan. Dalam kaitan ini, menurut Menlu, Presiden Jokowi menawarkan produk-produk industry strategis Indonesia ke Brunei karena sudah pernah ada penjualan hasil industri strategis Indonesia. Presiden menawarkan kembali produk industri strategis Indonesia, terang.
4. Kedua pemimpin juga melakuka diskusi mengenai isu ASEAN, Presiden meminta dukungan Brunei Darussalam agar ASEAN memiliki satu instrument hukum untuk perlindungan buruh migran. Hal ini kita sudah sampaikan pada saat pert para Menlu ASEAN di Kinabalu, Malaysia, kata Menlu.
Menlu juga menambahkan, bahwa Presiden Jokowi juga secara langsung menyampaikan undangan kepada Sultan Hasanah Bolkiah untuk menghadiri KTT Asia Afrika dan Peringatan 60 Tahun Konperensi Asia Afrika yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Bandung, akhir tahu 2015 ini.
Mengutip pernyataan Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi mengatakan, bahwa hubungan Indonesia dengan Brunei Darussalam merupakan hubungan yang paling stabil, tidak ada isu krusial yang harus diselesaikan. Tugas kedua negara adalah meningkatkan hubungan, pungkas Menlu. (RHT/ES)