Jadi Anggota DK PBB, Presiden Jokowi: Kita Akan Berperan Laksanakan Ketertiban Dunia
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), dalam sidang Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat (AS), Jumat (8/6) malam WIB, langsung disambut gembira oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Alhamdulillah, Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, tulis Presiden Jokowi melalui tulisan yang diunggahnya dalam akun twitternya @jokowi, beberapa saat setelah terpilihnya Indonesia itu.
Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, Presiden Jokowi menegaskan, kita (Indonesia, red) akan berperan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Indonesia memperoleh dukungan 144 suara dari 193 suara yang diperebutkan dalam pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) periode 2019-2020, dalam sidang Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/6) malam WIB.
Kemenangan Indonesia ini disampaikan langsung oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak.
Selain Indonesia, dalam sidang itu juga terpilih Belgia, Republik Dominika, Afrika Selatan, dan Jerman sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam pernyataannya sesaat setelah peristiwa yang bersejarah itu mengatakan, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan fokus kepada, pertama memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global.
Indonesia akan mendorong budaya habit of dialogue, dalam penyelesaian konflik. Indonesia juga meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB termasuk peran perempuan, tegas Menlu.
Kedua, Indonesia juga akan berupaya meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian.
Ketiga, dalam menghadapi tantangan bersama masyarakat internasional dari terorisme dan ektremisme, Indonesia akan mendorong terbentuknya global comprehensive approach untuk memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.
Keempat, Indonesia juga akan mendorong kemitraan global agar tercapai sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan. Kemitraan global yang kuat dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas tentunya akan berkontribusi pencapaian agenda pembangunan PBB 2030. (ES)