Jangan Saling Hujat, Presiden Jokowi: Gunakan Medsos Untuk Hal Yang Positif

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Mei 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 20.767 Kali
Presiden Jokowi bertemu dengan perwakilan pelajar SMA se Jabar, di Taman Dirgantara, Majalengka, Kamis (24/5) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi bertemu dengan perwakilan pelajar SMA se-Jabar, di Taman Dirgantara, Majalengka, Kamis (24/5) siang. (Foto: Humas/Jay)

Usai melakukan pendaratan perdana di Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan pengurus OSIS SMA/SMK dan pelajar berprestasi se-Jawa Barat, di Taman Dirgantara, Majalengka, Jawa Barat,  Kamis (24/5) siang.

Dalam kesempatan itu Presiden berpesan agar para pelajar menjalankan tugas utamanya untuk belajar. Mereka semua, tegas Presiden, adalah pemimpin-pemimpin di sekolah-sekolahnya.

“Ketua OSIS berarti kan jadi pemimpin di sekolahnya. Yang (ketua) pramuka juga, yang (ketua) rohis juga sama,” kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, Presiden meminta para pelajar yang hadir dalam kegiatan ini agar mengingatkan kepada teman-teman mereka mengenai penggunaan media sosial (medsos).

“Media sosial itu digunakan untuk hal-hal yang positif. Jangan sampai saling mencela, jangan sampai saling menghujat, jangan sampai saling menjelekkan, jangan sampai saling memfitnah,” pesan Presiden.

Media sosial, pinta Kepala Negara, harusnya digunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Kepala Negara, mau cari ilmu di media sosial sekarang ini juga sangat mudah.

Kerja Keras

Terkait dengan cita-cita para pelajar itu, Presiden Jokowi mengingatkan, perlunya kerja keras untuk mencapainya, di samping kedisiplinan dan melakukan hal-hal yang produktif.

“Kesempatannya besar tetapi tantangannya juga besar, kesempatannya besar tetapi hambatan-hambatan di depan yang harus kita lalui juga besar. Tapi dengan wajah-wajah cerah seperti ini, saya meyakini insyaallah negara ini akan menjadi negara yang lebih baik dari hari ini,” ujar Presiden Jokowi.

Mengutip kalkulasi Mckinsey Global Institute, Bank Dunia, juga Bappenas, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa negara Indonesia nanti di 2045 diprediksi akan menjadi ‘Indonesia Emas’ dimana pendapatan per kapita diharapkan mencapai 8 kali lipat dari sekarang yang masih di angka 29.000 dolar AS. Artinya, lanjut Presiden, Negara Indonesia akan menjadi 5 besar negara dengan ekonomi yang kuat.

Tapi Kepala Negara mengingatkan, itu hanya bisa dicapai kalau semua bekerja keras, bersatu, rukun, menjaga persaudaraan, serta menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah.

“Tidak boleh anak-anakku semuanya pesimistis. Kita harus optimistis menuju ke Indonesia ke depan yang lebih baik,” pungkas Kepala Negara.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mendikbud Muhadjir Effendy, Staf Khusus Presiden Abdul Ghofarrozin, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (FID/ES)

 

Berita Terbaru