Pemerintah Akan Bangun Pabrik Garmen Yang Seluruh Karyawannya Kaum Disabilitas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Juni 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 25.219 Kali
Mensos Khofifah Indar Parawansa didampingi pengurus Pospera menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6)

Mensos Khofifah Indar Parawansa didampingi pengurus Pospera menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan  komitmen pemerintah untuk membantu menciptakan lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas  di Indonesia. Untuk itu, pemerintah akan membangun pabrik yang  seluruh karyawannya merupakan penyandang disabilitas.

“Kemungkinan formatnya adalah pabrik garmen, untuk bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para tuna rungu. Jadi formatnya adalah dari mulai tim manajemen sampai kepada tim teknis itu diawaki oleh para tunarungu,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai mendampingi Dewan Pimpinan Pusat Posko Perjuangan Rakyat Tuna Rungu (Pospera)  Indonesia menghadap Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6).

Menteri Khofifah menambahkan bahwa rencana pembangunan pabrik yang seluruh karyawannya penyandang disabilitas itu akan dijadikan sebagai percontohan. Bila berhasil, dalam 1-2 tahun  akan dikembangkan di daerah-daerah lain terutama di daearah Indonesia Timur.

Karawang Atau Bogor

Mengenai lokasi pabrik garmen dimaksud, menurut Mensos Khofifah Indar Parawansa, Pospera mengusulkan agar pabrik tersebut dibangun di daerah Karawang atau Bogor.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, lanjut Mensos, pemerintah akan menggandeng Tim Manajemen asal Inggris yang telah melakukan program serupa di tujuh negara.

“Di Indonesia, mereka sudah punya pilot project di Tangerang dan Cilacap. Ini akan menjadi angin segar bagi proses sinergi antara usulan teman-teman tuna rungu, komitmen Presiden, dan rencana dari Tim Manajemen dari Inggris,” imbuh Khofifah.

Presiden Jokowi berharap pembangunan pabrik percontohan itu dapat menyerap 4.000 orang, namun pada tahap awal kemungkinan baru sebanyak 500 orang tuna rungu. Penciptaan lapangan kerja tersebut akan menyerap penduduk difabel di Indonesia yang jumlahnya tercatat mencapai 6,06 juta pada 2012.

“Presiden menyampaikan paling tidak cover 4.000 pekerja, tetapi teman-teman bilang untuk pilot project 500. Setelah ini perwakilan mereka akan langsung ke kantor Kemsos,” kata Mensos. (GUN/ES).

Berita Terbaru