Pernyataan Presiden RI sebagai Presidensi G20, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 29 April 2022
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai pemegang mandat presidensi G20 tahun 2022, dalam dua bulan terakhir saya telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara-negara dan juga Sekjen PBB tentang persiapan KTT G20 yang akan digelar di Bali pada bulan November 2022. Juga, berdiskusi lewat telepon mengenai dinamika situasi global terkini, termasuk di antaranya soal perang Rusia-Ukraina.
(Tanggal) 7 Maret 2022 saya berkomunikasi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, kemudian 8 Maret 2022 saya berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan 16 Maret 2022 saya juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Kemudian 22 Maret 2022, saya juga berbicara lewat telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan 31 Maret 2022, (saya) melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte serta 12 April 2022 dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Pada hari Rabu, 27 April yang lalu pukul 15.00 sore, saya berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dan tadi malam, Kamis, 28 April saya melakukan pembicaraan per telepon dengan Presiden Portugal Marcelo de Sousa. Dan, tadi malam jam 7, saya berbicara per telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pembicaraan, dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina. Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.
Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia, melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain. Namun, saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat di kedepankan.
Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia. Dan, kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia, maka terdapat dua hal besar yang memengaruhi saat ini, yaitu yang pertama, pandemi COVID-19 dan yang kedua perang di Ukraina.
Dalam konteks inilah, maka dalam pembicaraan per telepon kemarin saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20. Dan terakhir, perbincangan per telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Rusia memberikan update mengenai situasi di Ukraina termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Saya kembali menekankan pentingnya perang segera diakhiri. Saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus di kedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir.
Sebagai penutup, saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia.