Pimpin Ratas, Presiden Jokowi Sampaikan 4 Langkah Benahi Sepakbola Nasional

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Januari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 29.606 Kali
Wapres Jusuf Kalla terlibat dalam diskusi dengan Menko Kemaritiman, Menkeu, dan Seskab, sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1) sore. (Foto: JAY/Humas)

Wapres Jusuf Kalla terlibat dalam diskusi dengan Menko Kemaritiman, Menkeu, dan Seskab, sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1) sore. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, walaupun sempat vakum di laga internasional akibat sanksi federasi sepakbola dunia (FIFA), namun prestasi Timnas (Tim Nasional) Garuda pada laga final piala AFF 2016 lalu, merupakan sebuah prestasi dan momentum untuk kebangkitan sepakbola nasional kita.

“Oleh sebab itu, pemerintah akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepakbola nasional kita. Meski juga perlu dicatat bahwa pembinaan pada cabang olahraga yang lainnya juga akan diteruskan,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1) sore.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sepak bola merupakan olahraga yang digemari di berbagai kalangan masyarakat. Sepak bola, sebut Presiden, bisa menyatukan kita, menyatukan bangsa Indonesia.

Untuk itu, pertama-tama Presiden Jokowi meminta agar pembinaan sepak bola dilakukan sejak usia dini. “Jangan sampai hanya berharap sepak bola kita akan maju di tingkat regional maupun dunia jika pembinaan usia dini ini dilupakan,” tuturnya.

Presiden meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), juga di Perguruan Tinggi, Menristekdikti untuk memberikan perhatian, baik dengan melakukan pembinaan secara berjenjang di sekolah, memperbanyak sekolah-sekolah sepak bola, maupun menggalakkan kompetisi usia dini.

Yang kedua, Presiden Jokowi meminta dilakukannya pembenahan total terhadap sistem dan tata kelola kompetisi sepak bola nasional agar lebih kompetitif, lebih berkualitas, yang mengusung fair play, dan sistem kompetisi yang baik akan memunculkan bibit-bibit pemain muda dari berbagai daerah yang potensial.

“Saya sudah mendapatkan laporan banyak dari Ketua Umum PSSI, dan kita optimistis dengan sistem dan cara yang akan kita benahi terus-menerus, kita meyakini bahwa sepakbola Indonesia ke depan akan lebih baik lagi,” ujar Presiden.

Terkait dengan pembinaan itu, menurut Presiden, langkah ketiga yang harus dilakukan adalah pembenahan manajamen klub harus menjadi perhatian kita semuanya. Untuk itu, Presiden juga akan meminta masukan dan keinginan-keinginan dari PSSI seperti apa.

Sementara, langkah keempat terkait dengan penyiapan infrastruktur stadion atau tempat latihan yang memenuhi syarat, Presiden Jokowi sudah meminta kepada Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) agar lapangan sepakbola di kampung-kampung, di desa-desa, agar diperbaiki dan dijaga, dipertahankan sebagai ruang publik masyarakat.

“Jangan sampai lapangan terbuka tersebut dialihfungsikan untuk kepentingan lain, apalagi untuk kepentingan komersial. Sudah seharusnya jumlah lapangan justru semakin diperbanyak,” tegas Presiden seraya berharap keterlibatan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lebih banyak dalam pembinaan ini.

Rapat terbatas ini dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menpora Imam Nahrawi, Menkominfo Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristekdikti M. Nasir, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Ketua Umum KONI Toni Suratman, dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (FID/SM/JAY/ES)

 

 

 

 

Berita Terbaru