Presiden Jokowi Ingin Jalan Tol Bakauheni-Palembang Selesai Sebelum Asian Games
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), yakni ruas Bakauheni-Terbanggi Besar segmen Pelabuhan-Bakauheni sepanjang 8,9 km dan segmen Lematang-Kotabaru sepanjang 5,64 km, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1) pagi.
Presiden meminta maaf melakukan peresmian di hari minggu, saat semuanya harus beristirahat di rumah termasuk dirinya.
Namun karena waktunya sampai Februari padat dan adanya memang hanya hari ini, maka hari ini Presiden menggunakan kesempatan membuka jalan tol segmen Pelabuhan Bakauheni ke Simpang Susun Bakauheni dan segmen Simpang Susun-Lematang sampai Simpang Susun-Kota Baru.
Kenapa ini segera kita resmikan, saya ingin mendorong agar yang dari Bakauheni sampai Palembang ini bisa diselesaikan sebelum Asian Games (Agustus 2018, red) itu berjalan, kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Diakui Presiden, masih ada persoalan kecil-kecil pembebasan lahan yang harus diselesaikan. Namun menurut Presiden, Gubernur Lampung sudah menjanjikan hal itu bisa selesai.
Janji itu saya pegang dan saya tulis. Nanti kalau enggak selesai eh kan saya cek pembebasan lahan tanggung jawabnya ada di siapa jelas, Pak Gubernur, ujar Presiden.
Yang paling penting, lanjut Presiden, jalan tol ini merupakan salah satu dari proyek strategis nasional yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Sumatra yang total panjangnya 140,9 kilo meter (km) dan diperkirakan biayanya mencapai Rp16,8 triliun.
Bapak/Ibu hadirin yang berbahagia untuk tol Bakauheni sampai Terbanggi Besar saya rasa sudah di tikungan dan sedikit lagi nanti akan bisa kita lihat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumatra utamanya masyarakat Lampung, ucap Presiden Jokowi.
Seusai meresmikan, Presiden Jokowi menjajal jalan tol ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni dengan menggunakan truk pengangkut pasir.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo. (DNS/ES)