Presiden Jokowi: Jangan Sampai Ada Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Perhelatan Asian Games 2018

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 Februari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 16.850 Kali
Presiden Jokowi menyalami peserta Rakornas Karhutla 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/2) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi menyalami peserta Rakornas Karhutla 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/2) pagi. (Foto: Humas/Rahmat)

Saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/2) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung perhelatan pesta olahraga Negara Asia atau Asian Games 2018, yang akan digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang.

“Ini perlu saya ingatkan lagi, jangan sampai saat perhelatan itu ada asap, ada kebakaran lahan dan hutan, sehingga mengganggu image, juga mungkin bisa mengganggu penerbangan,” tegas Presiden.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan perlunya semua pihak terkait  bekerja keras agar perhelatan Asian Games ini dapat berjalan dengan lancar tanpa terganggu dengan masalah kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Presiden, deteksi dini harus terus dilakukan, dari pencegahan dan ketika ada api kecil sudah dipadamkan. Jangan sampai ketika terjadi kebakaran besar baru nabrak sana nabrak sini.

“Kesiapan ketersediaan SDM dan peralatan harus terus dicek, diperhatikan, termasuk dalam pengaktifan satgas. Satgas ini sangat penting sekali, di tingkat provinsi, di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan desa,” tutur Presiden.

Ia meminta para gubernur agar memastikan para pengelola lahan atau kawasan atas kewajiban menjaga wilayah kerjanya masing-masing dengan penuh, menyiapkan sarana dan prasarana, personil yang memadai. “Ini dicek lapangan, libatkan masyarakat dalam tindakan-tindakan pencegahan. Sekali lagi, pencegahan lebih penting,” pintanya.

Kemudian penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan, menurut Presiden, harus dilakukan secara tegas, tanpa pandang bulu, baik secara perdata maupun pidana.

Presiden juga mengingatkan mengenai prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa kemungkinan terjadi penurunan hujan mulai bulan Juni. Ia minta agar hal ini betul-betul menjadi catatan.

Selain itu, lanjut Presiden, di Kalimantan Barat ada kemungkinan musim kemarau dimulai lebih awal, khususnya di bulan April.

“Saya minta ini menjadi catatan. Sekali lagi, persiapan harus segera dimulai. Jangan menunggu saat kejadian. baru kita bergerak,” tegas Presiden Jokowi.

Pembukaan Rakornas Karhutla 2018 itu antara lain dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Mensesneg Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. (DND/ES)

 

 

Berita Terbaru