Presiden Jokowi: Masa Wajah Kayak Gini, Wajah Diktator

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Agustus 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 19.685 Kali
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Saat memberikan sambutan pada Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tidak langsung memberikan sindiran bagi warga yang sering memberinya penilaian tidak benar pada dirinya melalui media sosial.

Ketika akan mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada pendekar remaja untuk tunjuk jari dan maju ke depan. “Masa pendekar enggak ada yang berani maju. Silakan maju satu,” kata Presiden Jokowi.

Ia juga meminta agar jangan dipaksa-paksa untuk maju. “Sini, enggak usah takut. Enggak usah takut presidennya enggak diktator kok,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyindir di media sosial (medsos) yang menurutnya saat ini banyak yang menyampaikan, dirinya itu otoriter, diktator. “Masa wajah seperti kaya gini wajah diktator,” kata Presiden Jokowi yang disambut senyum peserta Persinas ASAD dan undangan yang hadir dalam acara tersbeut.

Sebelumnya dalam bagian lain pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan, agar para remaja berhati-hati sekarang ini dengan yang namanya media sosial, terutama remaja-remaja kita kalau membuat status.

“Hati-hati, apakah menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan sakit hatinya orang lain. Itu harus dihitung. Apalagi niatnya langsung ingin mencela, ingin mencemooh, ingin menjelekan, itu selalu saya sampaikan dimana-mana, jangan,” tutur Presiden.

Kepala Negara mengingatkan, bahwa kita ini saudara, saudara sebangsa dan setanah air. “Jangan lupakan itu,” pesannya.

Kepala Negara mengutip dialognya dengan Raja Salman dari Arab Saudi, bahwa Indonesia memiliki 17.000 pulau, 714 suku, dan 1.100 lebih bahasa lokal, dengan keluarga besar 250 juta penduduk. “Kalau ada gesekan dikit-dikit wajar,” ujarnya.

Yang penting, lanjut Kepala Negara, bagaimana kita menyelesaikan dengan silaturahim, bagaimana kita menyelesaikan dengan tabayun.

“Bagaimana persaudaraan kita ini terus kita jaga. Ukhuwah islamiyah kita, kita jaga, ukhuwah Wathoniyah kita, kita jaga. Dan lebih besar lagi ukhuwah Basyariyah kita juga kita jaga. Inilah kekuatan negara kita,” tutur Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Umum PB Persinas ASAD Teddy Suratmadji, Ketua Umum Persinas ASAD Brigjen TNI (Purn) Agus Susarso, dan Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin KH Kasmudi Assidiqi.

Pada kesempatan ini pula, Presiden Joko Widodo disematkan sabuk kehormatan  dan menerima gelar pendekar utama Persinas ASAD Oleh KH Abdul Azis Sulton Aulia. (FID/JAY/ES)

 

 

 

 

Berita Terbaru