RRT Akan Terlibat Dalam Pembangunan 24 Pelabuhan, 15 Airport, Dan 8.700 Km Jalan Kereta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 43.877 Kali
Presiden Jokowi dan Presiden RRT Xi Jinping menyaksikan penandatanganan MoU oleh Menteri BUMN dan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan RRT, di JCC Jakarta, Rabu (22/4)

Presiden Jokowi dan Presiden RRT Xi Jinping menyaksikan penandatanganan MoU oleh Menteri BUMN dan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan RRT, di JCC Jakarta, Rabu (22/4)

Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4) sore, telah membahas sejumlah topik mulai dari tindak lanjut pertemuan di Beijing, keterlibatan RRT dalam proyek infrastruktur di Indonesia, hingga masalah dukungan RRT bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi ingin memastikan RRT dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang meliputi pembangunan 24 pelabuhan, 15 pelabuhan udara (airport), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta sepanjang 8.700 km, dan pembangunan pembangkit listrik (powerplan) berkapasitas 35 ribu megawatt.

Selain itu, RRT juga akan terlibat dalam pembagunan kereta api (KA) cepat jalur Jakarta – Bandung, dan Jakarta – Surabaya.

Adapun terkait masalah jalur sutra laut dan poros maritim dunia, menurut Presiden Jokowi, perlu dibicarakan secara detil, dan bisa segera disepakati jika menguntungkan kedua negara. Namun pada prinsipnya, Presiden setuju agar ditetapkan proyek-proyek besar kerjasama kedua negara untuk segera direalisasikan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah RRT atas dukungannya dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.

Terkait masalah internasional, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping sepakat untuk membangun tata dunia baru yang lebih seimbang dan adil.

Sementara mengenai undangan Presiden Xi Jinping untuk menghadiri peringatan 70 Tahun Penjajahan Jepang ke RRT, Presiden Jokowi mengaku akan mempertimbangkannya lebih dahulu.

Lebih Konkret

Presiden RRT Xi Jinping sendiri dalam kesempatan itu mengharapkan, agar hubungan diplomatik RI – RRT yang sudah berusia 65 tahun dapat memberikan hasil yang lebih konkret, terutama setelah adaya saling kunjung antara dirinya dengan Presiden Jokowi.

Presiden RRT bahkan menyampaikan undangan kepada parlemen (DPR-RI) untuk berkunjung ke RRT, untuk meningkatkan kerjasama  di segala bidang secara lebih konkret.

Terkait pembangunan jalur sutra laut abad 21, Presiden Xi Jinping berharap dapat segera disepakati kerjasamanya dalam bentuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

Sementara terhadap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, Presiden RRT berharap bisa lebih cepat direalisasikan, khususnya untuk proyek-proyek yang telah disepakati kedua negara.

Presiden RRT bahkan berjanji akan terus meningkatkan investasi ke Indonesia, dan akan terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Pemerintah RRT sudah sepakat akan membangun kereta api cepat Jakarta – Bandung, dan terbuka kemungkinan juga untuk Jakarta – Surabaya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Xi Jinping menyampaikan apresiasinya atas keputusan Pemerintah RI memberikan fasilitas bebas visa bagi wisatawan asal RRT.

Di bidang politik, Presiden Xi Jinping menyampaikan dukungan RRT atas pencalonan Indonesia menjadi anggota DK-PBB, dan menyampaikan selamat atas terbentuknya ASEAN yang jadi komunitas pertama di Asia.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden RRT Xi Jinping adalah Menlu Retno L.P. Marsudi, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru