SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PENUTUPAN PERTEMUAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA DI PENINSULA ISLAND, NUSA DUA, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI TANGGAL 26 SEPTEMBER 2017
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamatpagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Yang saya hormati para Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Bali,
Hadirin, Undangan yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya, ingin menyadarkan kepada kita semuanya, betapa negara kita Indonesia ini adalah sebuah negara yang besar, negara yang besar, sekali lagi negara yang besar.
Mengapa dikatakan negara yang besar? Ya karena penduduknya yang besar 258 juta. Kita juga memiliki 17.000 pulau,dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Kita memiliki 516 kabupaten/kota, 34 provinsi. Kita juga beragam, kita memiliki 714 suku, 1.100 lebih bahasa daerah yang berbeda-beda. Itulah negara kita Indonesia.
Saya pernah naik pesawat dari Aceh langsung ke Wamena ditempuh dalam waktu hampir 9 jam. Jadi kalau terbang ke barat mungkin sudah ibaratnya Dubai, ibaratnya Abu Dhabi. Betapa negara kita ini sangat besar. Oleh sebab itu, saya perlu mengingatkan kepada kita semuanya, untuk terus selalu menjaga persatuan kita, menjaga tali persaudaraan kita,
Saya pernah bertemu dengan Presiden Afghanistan, Doktor Ashraf Ghani yang 23 tahundia terbuang dari negaranya, keluar dari Afghanistan karena perang. Setelah saya sampaikan Indonesia memiliki 714 suku, 17.000 pulau, 1.100 lebih bahasa daerah, dia terkagum-kagum. Karena apa? Negara sebesar ini masih bisa dipersatukan dengan baik. Beliau wanti-wanti kepada saya, pesan kepada saya, Presiden Jokowi, hati-hati terhadap negara mu, negara mu ini negara besar. Afghanistan saja yang memiliki 7 suku, hanya 7 suku. Kita 714 suku, 7 suku.
Itu perang terjadi karena 2 suku bertikai, yang satu membawa teman dari luar, yang satu membawa teman juga dari luar, akhirnya perang dan sampai sekarang pertikaian itu tidak ada usainya dan justru terpecah lagi menjadi 40 kelompok.
Ini yang cerita Doktor Ashraf Ghani, beliau pesan, pesan kepada saya ,Presiden Jokowi, jaga betul negaramu, hati-hati, 714 suku itu bukan jumlah yang kecil, jumlah yang sangat besar. Oleh sebab itu kalau ada pertikaian yang kecil segera padamkan. Kalau ada persengketaan antarsaudara, antarsuku, atau antarkampung segera rampungkan, segera selesaikan, negara mu sekali lagi, negara yang sangat besar.
Sekarang ini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin, sekali lagi ingin menggantikan Pancasila, ingin memecah-belah kita karena keterbukaan yang tidak bisa kita hindari. Sehingga media sosial begitu sangat terbukanya, begitu sangat bebasnya sehingga infiltrasi itu sering tidak kita sadari. Dan mereka muncul dengan, dengan cara-cara baru, mereka muncul dengan metode-metode baru halus, lembut, dan sering tidak pernah kita sadari, sangat halus, sangat kekinian dengan pendekatan-pendekatan yang akrab dan sering menyentuh hati, banyak dari kita yang terbuai oleh itu sehingga kita lupa bahwa kita telah memiliki Pancasila.
Dan tadi saya sangat bangga sekali telah dideklarasikan oleh pimpinan-pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, oleh Pancasila, oleh tekad untuk mempersatukan kita dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk terus berpegang pada Undang-UndangDasar 1945 dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika kita. Oleh sebab itu, sekali lagi, saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa perguruan tinggi adalah kawahnya pengetahuan, sumber pencerahan, dan sangat berbahaya sekali kalau sudah menjadi medan infiltrasi ideologi-ideologi radikal.
Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti Pancasila, anti NKRI, anti Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu, apabila kita semuanya cinta Indonesia, masih cinta NKRI, masih cinta Pancasila, masih cinta Bhinneka Tunggal Ikakita harus hentikan infiltrasi ideologi radikalisme, terorisme di seluruh perguruan tinggi yang ada di seluruh Tanah Air kita, kampus-kampus kita semuanya agar rasa persatuan semakin kuat, agar rasa persaudaraan di antara kita semakin kuat. Jangan sampai hasil kerja keras kita semuanya untuk anak cucu kita hancur karena radikalisme, hancur karena terorisme dan kita, bangsa kita Indonesia menjadi setback menjadi bangsa yang mundur.
Yang ketiga, saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya seluruh perguruan tinggi agar terus melakukan terobosan-terobosan, kita harus berani membuka program-program studi yang mengikuti lompatan-lompatan inovasi, disruptive innovation. Jangan sampai sudah berpuluh tahun, misalnya Fakultas Ekonomi jurusannya Manajemen, jurusannya Ekonomi Pembangunan, jurusannya Akuntasi. Saya tidak melihat adanya jurusan Toko Online, nggak ada. Ada sekarang jugaMedia Sosial sudahseperti ini. Tidak ada jurusan Logistik, tidak ada jurusan Retail Manajemen, mumpung ketemu saya pesen itu. Tidak ada jurusan Animasi, ada? Di mana? Tidak ada jurusan Logistik. Ada jurusan Logistik Manajemen maju. Ketiganya maju kalau ada, jurusan Logistik atau jurusan Retail Manajemen. Ndak ada kan? Mana maju ada-ada tadi. Bener jurusan Manajemen, jurusan Retail Manajemen, atau jurusan Logistik? Ato jurusan Toko Online maju. Ini jangan ambil kesempatan untuk foto. Silakan, silakan, silakan. Mestinya ada jurusan-jurusan seperti itu, jurusan e-sport, ada ndak maju, ndak ada. Silakan.
PIMPINAN TRISAKTI:
Ya, terima kasih Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Insinyur Haji Joko Widodo yang saya hormati. Kami telah mendapatkan izin resmi dari Menristek/Dikti untuk pembukaan Prodilogistik dan Transportasi.
PRESIDEN RI:
Mendapatkan izin, berarti baru?
PIMPINAN TRISAKTI:
Ya, 2017.
PRESIDEN RI:
2017?
PIMPINAN TRISAKTI:
Ya.
PRESIDEN RI:
Ahh baru berarti. Sudah ada mahasiswanya?
PIMPINAN TRISAKTI:
Sudah.
PRESIDEN RI:
Oh sudah.
PIMPINAN TRISAKTI:
Sudah beroperasi Bapak, sudah beroperasi.
PRESIDEN RI:
Sudah? Oh oke. Di mana tadi?
PIMPINAN TRISAKTI:
Trisakti. Di bawah Yayasan Trisakti. Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti.
PRESIDEN RI:
Oke. Silakan yang lain.
PIMPINAN INSTITUT HARAPAN BANGSA BANDUNG:
Baik, terima kasih Bapak Presiden yang kami hormati. Perlu kami sampaikan kami dari Institut Teknologi Harapan Bangsa di Bandung. Telah memulai program studi Supply Chain Management and Logistic sejak tahun lalu, sudah tahun yang ke dua sekarang.
PRESIDEN RI:
Oh ya udah bagus.
PIMPINAN INSTITUT HARAPAN BANGSA BANDUNG:
Terima kasih Pak.
PRESIDEN RI:
Ya makasih.
PIMPINAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA BANDUNG:
Terima kasih Pak Presiden Jokowi. Saya Nurlela dari Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia…plus Indonesia. Kami sudah berdiri..
PRESIDEN RI:
Di mana itu?
PIMPINAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA BANDUNG:
Di Bandung Pak.
PRESIDEN RI:
Di Bandung
PIMPINAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA BANDUNG:
Kami sudah berdiri dari tahun 2013, tahun ini kami meluluskan 33 lulusan angkatan pertama. Dan itu sudah hampir, banyak yang diminta untuk kerja..2014, 2015 anak-anak kami sudah kerja praktek tapi langsung …dengan
PRESIDEN RI:
Oh ya pertahankan aja.
PIMPINAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA BANDUNG:
Ya Pak.
PRESIDEN RI:
Ya udah yang lain.
PIMPINAN INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN..CEMPAKA PUTIH:
Terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo. Alhamdulillah kami Sarjana Logistik, S1 Logistik tahun 2015 oleh Kementerian Ristek/Dikti, Pak Natsir, dan alhamdulillah hari ini mahasiswa kami tahun yang lalu Sarjana Logistik ada kurang lebih sekitar 300 mahasiswa baru khusus angkatan tahun 2017. Kampus kami Institut Ilmu Sosial dan Manajemen di Cempaka Putih Jakarta Pusat.
PRESIDEN RI:
Di Cempaka Putih, Jakarta. Oke. Ya karena ke depan yang namanya Logistik itu sangat diperlukan di mana-mana, sangat diperlukan tidak hanya di …., di pelabuhan, tapi di institusi-institusi dan lokasi-lokasi yang lain saya kira sangat diperlukan sekali. Silakan.
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Ya, yang saya hormati dan saya cintai Bapak Presiden Joko Widodo, kami dari Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, di Bekasi Bapak.
PRESIDEN RI:
Di Bekasi, ya.
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Berdiri tahun 2016.
PRESIDEN RI:
Ya.
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Mohon maaf berdiri tahun 2006, telah memiliki program diplomatika Manajemen Logistik
PRESIDEN RI:
D3 Manajemen Logistik, sangat bagus itu.
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Citra Widya Edukasi
PRESIDEN RI:
Mahasiswanya berapa banyak itu?
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Mahasiswanya kurang lebih untuk 3 jurusan Perkebunan, Teknology, dan Manajemen Logistik kurang lebih saat ini 600 Bapak.
PRESIDEN RI:
Oo banyak sekali itu.
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Saat ini kami sedang mengusulkan dan sudah diberikan rekomendasi oleh Kopertis IV Bandung untuk pendirian program Diploma IV Teknik Logistik …
PRESIDEN RI:
Yo
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Sesuai dengan nomenklatur yang terbaru Bapak…semoga…
PRESIDEN RI:
Ya terima kasih.
PIMPINAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI:
Atas restu Bapak semuanya lancar, amiin kami terima kasih.
PRESIDEN RI:
Terakhir, silakan.
PIMPINAN UNIVERSITAS PERTAMINA:
Jadi terakhir kami dari Universitas Pertamina, kami punya juga jurusan Teknik Logistik dan memang peminatnya luar biasa banyaknya dan kita sudah memulai Logistic and Tranformation Forum dari angkatan pertama dari Universitas International Semen Indonesia bersama yang lain-lain kita akan mengadakan forum jumpa di mana mahasiswanya tiap tahun rata-rata 400 untuk satu perguruan tinggi. Kami mohon izin dari Bapak Presiden Joko Widodo berkenan untuk men-support, terima kasih.
PRESIDEN RI:
Ya. Ini yang jurusan Digital Media ada ndak? Media Sosial, ada? Fakultas Media Sosial? Nggak ada? Fakultas Digital Ekonomi nggak ada? Jurusannya Animasi ndak ada? Jurusan Meme ada ndak?Ndak ada? Jurusan Toko Online ndak ada? Jurusan? Ohh Manajemen Business Online ada? Ohh udahada 1 berarti, karena ke depan itu yang akan sangat dibutuhkan.
Ini bener kalau perguruan tinggi tidak bisa mengantisipasi ini, kecepatan perubahan itu akan betul-betul, 5-10 tahun yang akan datang akan berubah sangat cepat sekali. Semua kepala negara, kepala pemerintahan juga membicarakan ini dan memang ke depan itu yang akan merubah dunia, sekarang ini pada posisi transisi.
Sekali lagi, terakhir saya minta pembinaan kembali ideologi Pancasila perlu dimasukkan dalam system pendidikan kita, baik kurikulum pusat studi, intra, ekstrakurikuler, baik itu di tempat ibadah, di kampus, di unit kerohanian mahasiswa harus dijaga menjadi tempat tumbuhnya toleransi, mengajarkan kerukunan, mengajarkan persaudaraan, dan jangan sampai menjadi ajang radikalisasi kelompok intoleran, ini hati-hati. Tanamkan sejak masa penerimaan mahasiswa baru bahwa keragaman, bahwa ke-bhinekaan adalah sumber kekuatan kita, sumber kekuatan negara kita Indonesia, bukan sumber perpecahan kita. Ini harus ditanamkan sejak awal seperti di awal tadi saya sampaikan betapa kita ini sangat beragam, sangat beragam.
Itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi terima kasih atas deklarasi Bapak-Ibu, dan Saudara-saudara sekalian pada pagi hari ini dan kita harapkan betul-betul di seluruh kampus kita yang namanya anti-Pancasila, anti NKRI, anti kebinekaan, itu betul-betul semuanya kita redam, kita hilangkan. Dan, negara ini telah kokoh satu dengan dasar Pancasila. Dan, terima kasih atas seluruh inovasi-inovasi yang ada terutama yang, yang maju ke depan ini. Silakan kembali. Ya, ya paling tidak kan sudah salaman. Nanti Bapak-bapak saya beri sepeda satu-satu. Saya kirim nanti langsung ke kampus. Didaftar dulu nanti ke, daftar ke ajudan saya.
Bapak-Ibu dan Saudara-saudara sekalian dengan bekerja bersama-sama marilah kita rawat NKRI, kita perkuat Pancasila, kita tolak radikalisme serta terorisme, dan dengan mengucap alhamdulillahirobbillalamin saya tutup pertemuan perguruan, pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia pada pagi hari ini.
Terima kasih.
Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Om shanti, shanti, shanti om.