Seskab: Presiden Tugaskan Mendag dan Mentan Jaga Harga Pangan Yang Wajar

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.992 Kali
Seskab Pramono Anung menjawab pertanyaan wartawan usai pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi IX (27/1). (Foto: Humas/Jay)

Seskab Pramono Anung menjawab pertanyaan wartawan usai pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi IX (27/1). (Foto: Humas/Jay)

Terkait dengan terjadinya lonjakan harga pangan akhir-akhir ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk mengambil langkah-langkah membuat strategi besar atau perancangan besar tentang persoalan pangan.

“Presiden meminta kepada Menteri Perdagangan bersama Menteri Pertanian untuk benar-benar menjaga harga, yang wajar, yang bisa menguntungkan petani, tetapi juga tidak merugikan para produsen,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1) petang.

Presiden, lanjut Seskab, telah menegaskan jangan memberikan keuntungan yang terlalu besar bagi middle man. Karena sekarang ini yang mendapatkan keuntungan yang terlalu besar terkait dengan terjadinya lonjakan harga pangan adalah middle man, yaitu mereka yang berada di antara produsen dan konsumen.

Seskab menegaskan, middle man itu jangan diartikan kecil, tapi ini besar-besar, pemain-pemain besar yang selama ini menguasai dan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan keuntungan kumulatif para petani.

Jaga Keseimbangan

Sementara itu Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengemukakan, imbauan Pak Presiden adalah menjaga keseimbangan antara produsen, konsumen, dan pedagang. “Jadi jangan sampai satu pihak yang diuntungkan secara berlebihan atau tidak proporsional. Seperti sudah diuraikan pada pembukaan, ini tentunya bukan hal yang mudah tapi akan kita terus upayakan,” ujarnya.

Namun diakui Mendag, bahwa kita punya ketergantungan yang berlebihan kepada sumber impor yang selama ini. Sehingga diharapkan dengan modernisasi kebijakan soal zona itu bisa melonggarkan, bisa membuka alternatif lain yang merupakan diversifikasi sumber impor dari mengurangi ketergantungan, dan bisa menciptakan persaingan antar importir.

Mendag juga menyampaikan, bahwa salah satu aspek besar dari rantai pasok yang panjang itu di logistik. Ia mengharapkan, upaya-upaya yang telah diumumkan oleh Menko Perekonomian bisa mempertajam persaingan di angkutan dan pengiriman barang.

“Jadi merangkumkan itu semua tentunya lonjakan harga pangan. Khususnya telur, ayam, daging sapi, sudah pasti menjadi perhatian bagi pemerintah dan kami sedang giat mengoordinasikan internal bagaimana bisa mengatasi masalah itu segera,” pungkas Mendag.

(FID/DND/OJI/JAY/ES)

Berita Terbaru