Soal 10 Juta Turis Tiongkok, Presiden Jokowi Sebut Banyak Plesetan, Banyak Pelintiran

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 66.272 Kali
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sulsel memberikan keterangan kepada wartawan usai acara sosialisasi tax amnesty di hotel Clarion, Makassar, Sulsel, Jumat (26/11). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sulsel memberikan keterangan kepada wartawan usai acara sosialisasi tax amnesty di hotel Clarion, Makassar, Sulsel, Jumat (26/11). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluruskan berbagai pemberitaan ‘miring’ terutama di media-media sosial (medsos) soal kedatangan 10 juta warga Tiongkok. Presiden menegaskan, mereka itu turis, bukan tenaga kerja.

“Haduh yang Tiongkok itu turis, yang saya tanda tangan itu turis, saya cek yang tenaga kerja dari Tiongkok 14 ribu. Ini jangan dipleset-plesetkan lah. Mentang-mentang media sosial kita ini tidak kita atur mengenai isu-isu, semuanya dimasukkan dengan dipleset-plesetkan seperti itu,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara Sosialisasi Tax Amnesty, di Hotel Clarion, Makasar, Jumat (25/11) malam.

Presiden menjelaskan, pemerintah menggenjot habis-habisan agar pada 2019 jumlah turis yang masuk ke Indonesia melonjak dari 9 juta menjadi 20 juta. Untuk itu, dengan segala cara, pemerintah memperbaiki positioning Indonesiabaik mendiferensiasi produk-produk yang ada, membangun brand setiap destinasi, maupun mempromosikan besar-besaran.

“Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian apabila ke Paris sekarang ini, bus yang lalu lalang di Paris itu gambarnya sudah Indonesia, datang ke Indonesia, Wonderful Indonesia di situ ada semuanya,” ungkap Presiden Jokowi.

Kalau pergi ke Amerika Serikat pun, lanjut Presiden, time square videotron isinya datang ke Indonesia, kunjungi Indonesia. “Ini promosi, tapi produknya mesti diperbaiki. Kita sudah menunjuk Danau Toba, Labuan Bajo, manalagi Morotai, Wakatobi,  Mandalika, Tanjung Lesung,” ujarnya.

Presiden juga membandingkan dengan negara lain. ia menyebutkan, sekarang turis yang datang ke Malaysia 24 juta, Indonesia 9 juta, dan yang datang ke Thailand sekarang 29,8 juta.

“Kita sekarang ini mungkin menuju ke 11, tapi ndak, ndak mau saya. Ini harus meloncat di atas 20. Saya sudah  bilang ke Menteri Pariwisata, ndak mau kita  hanya melonjaknya satu juta, yang di sana melompat 2 juta, ya enggak ketemu ketemu,” kata Presiden.

Untuk itulah, lanjut Presiden, dirinya sudah tanda tangan langsung dengan Presiden RRT Xi Jinping, karena Tiongkok setahun bisa 150 juta turis keluar, yang paling banyak nyerap Amerika dan Eropa.

Presiden mengaku dirinya sampai  meminta khusus ke Tiongkok 10 juta wisatawan dan sudah ditandatangani, tinggal menyiapkan pesawatnya dari Tiongkok ke Indonesia. “Kalau 10 juta itu pesawatnya bisa datang, sudah 20 juta rampung dari situ saja, tapi jangan diplesetkan lho ya,” ujarnya.

Presiden menilai, kemarin diplesetkan mulai tenaga kerja, dari mana datang 10 juta itu turis. “Sekarang ini banyak pelintiran, banyak plesetan-plesetan seperti itu,” ujarnya.

Presiden Jokowi menegaskan, yang dari Tiongkok itu turis, ia sudah cek, tenaga kerja dari Tiongkok 14 ribu. “Ini jangan dipleset-plesetkan lah. Mentang-mentang media sosial kita ini tidak kita atur mengenai isu-isu semuanya dimasukkan dengan dipleset-plesetkan seperti itu,” kata Presiden dengan nada sedikit kesal.

Menurut Presiden, ini masalah turisme yang sebetulnya membuka lapangan pekerjaan yang besar sekali. Jadi, bisa jualan souvenir, warung makan hidup, restoran hidup, bisa betul-betul ke masyarakat. “Ini yang kita kejar, kenapa harus angkanya lebih dari 20 juta, ya karena itu,” tegasnya.(EN/ES)

Video terbaru:

Pernyataan Seskab Pramono Anung tentang Hari Guru (25/11)

Rapat Terbatas mengenai Optimalisasi Pemanfaatan Asset TNI (23/11)

Rapat Terbatas mengenai Pemanfaatan Aset BUMN Untuk Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Kawasan Walini (23/11)

Berita Terbaru