Soal Rangkap Jabatan Airlangga, Presiden Jokowi: Kementerian Perindustrian Itu Tidak Mudah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Januari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 19.227 Kali
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla menjawab wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla menjawab wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1) siang. (Foto: Humas/Jay)

Terkait dengan posisi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang kini terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa masa kerja Kabinet Kerja yang dipimpinnya yang di dalamnya ada Airlangga Hartarto praktis tinggal satu tahun lagi.

“Kalau ditaruh orang baru, ini belajar paling tidak 6 bulan, kalau enggak cepet bisa setahun untuk menguasai itu,” kata Presiden Jokowi usai melantik Idrus Marham sebagai Mensos, Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Agum Gumelar menjadi anggota Wantimpres, dan Marsekal Madya Yuyu Sutisna sebagai KSAU, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1) siang.

Sementara di Kementerian Perindustrian, lanjut Presiden, Airlangga Hartarto menguasai dan mengerti betul yang berkaitan dengan konsep makro industri, dan menyiapkan strategi industri hilirisasi ke depan.

“Jangan sampai kita tinggal waktu seperti ini kita ubah dan yang baru bisa belajar lebih. Ini Kementerian yang juga tidak mudah,” terang Presiden.

Apakah ini isyarat Airlangga tidak diganti?

“Tadikan sudah saya sampaikan, sudah disampaikan jelas gitu kok,” ujar Presiden.

Sementara terkait posisi Idrus Marham yang juga menjabat Sekjen Partai Golkar, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa proses di Golkar itu belum selesai. Untuk itu, ia menyarankan kepada wartawan agar hal ini ditanyakan kepada Ketua Umum Partai Golkar. (FID/ES)

 

Berita Terbaru