Termasuk Bendungan Kuningan, Presiden Jokowi: Pembangunan 8 Bendungan Selesai Tahun Ini

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Mei 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 25.577 Kali
Presiden Jokowi berbincang dengan warga saat meninjau pembangunan Bendungan Kuningan, di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jumat (25/5) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi berbincang dengan warga saat meninjau pembangunan Bendungan Kuningan, di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jumat (25/5) pagi. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pembangunan 8 (delapan) waduk di beberapa daerah di tanah air akan selesai tahun ini, termasuk di antaranya adalah Bendungan Kuningan, yang ada di  Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Satu per satu akan selesai. Misalnya, tahun yang lalu Raknamo. Tahun ini mungkin 8 waduk lagi akan selesai, termasuk di dalamnya Waduk Kuningan hari ini. Tahun depan akan selesai lagi,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai meninjau pembangunan Bendungan Kuningan, Kabupaten Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jumat (25/5) pagi.

Mengenai Bendungan Kuningan sendiri, Presiden Jokowi menjelaskan bendungan dengan luas 221 hektar ini membendung  Sungai Cikaro, anak Sungai Cisanggarung. Diharapkan dari Bendungan Kuningan ini nantinya bisa mengairi 3.000 hektar sawah, dan juga akan menjadi air baku untuk kurang lebih 300 liter per detik (untuk 300.000 KK), baik di Kuningan dan daerah di bawahnya seperti Brebes.

“Waduk ini waduk besar, memang belum kelihatan. Nanti kalau airnya sudah masuk akan kelihatan, ini akan menampung 25 juta meter kubik air sehingga bisa mengairi sawah tadi yang saya sampaikan,” ujar Presiden Jokowi.

Pinjam Perhutani

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Kuningan ini dilakukan tahun 2013. Tapi setelah peletakan batu pertama, menurut Menteri PUPR, pembangunan berhenti karena masalah lahan, dan baru dikerjakan lagi pada tahun 2015.

Ia menjelaskan, sebagian besar lahan untuk pembangunan Bendungan Kuningan itu merupakan lahan milik Perum Perhutani, yang memiliki kebijakan jika mau memanfaatkan 200 hektar lahan tersebut harus mengganti 200 hektar kawasan hamparan di tempat lain dan di Jawa.

“Bisa dibayangkan kalau kebijakan itu diteruskan pasti tidak ada pembangunan infrastruktur. Maka dalam pemerintahan ini diubah, tidak mengganti tetapi pinjam pakai sehingga bisa kita lakukan pembangunan ini tahun 2015,” terang Basuki.

Saat ini, lanjut Menteri PUPR, progres pembangunan Bendungan Kuningan sudah mencapai hampir 80 persen dan direncanakan bisa diselesaikan Desember 2018 ini. Ia menambahkan bahwa total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp500 miliar.

“Mudah-mudahan, sekali lagi ini menjadi waduk yang dibangun oleh pemerintah Jokowi-JK dan diselesaikan pada pemerintahan Jokowi-JK,” ujar Basuki.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar. (FID/ES)

Berita Terbaru