10 WNI Dibebaskan, Menlu: Ini Adalah Diplomasi Total, Tidak Terfokus G to G

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 22.600 Kali

BebasMenteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok milisi Filipina, Minggu (1/5), seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo melibatkan banyak pihak, semua anak bangsa.

“Oleh karena itu kita sampaikan bahwa ini adalah diplomasi total, yang tidak saja hanya terfokus pada diplomasi Government to Government (G to G), tetapi juga melibatkan jaringan-jaringan informal,” kata Menlu Retno Marsudi yang didampingi oleh Mensesneg Pratikno dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dalam konperensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Minggu (1/5) petang.

Menlu menegaskan, sejak awal pemerintah membuka semua komunikasi, semua jaringan, semua opsi, yaitu mengupayakan keselamatan 10 WNI kita. “Syukur alhamdulillah bahwa upaya ini sudah berhasil,” ujarnya.

Menurut Menlu, saat ini kesepuluh WNI yang dibebaskan itu sudah berada di dalam pesawat di air base Zamboanga, Filipina dan siap untuk diterbangkan ke Jakarta.

Ada TNI
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, sesuai pesan Presiden Joko Widodo upaya pembebasan WNI yang disandera oleh sebuah kelompok milisi di Filipina adalah mengutamakan keselamatan para sandera.” Ini adalah kata kunci,” ujarnya.

Seperti kata Menlu, lanjut Panglima TNI, pembebasan kesepuluh WNI itu iadalah langkah-langkah diplomasi total, formal dan informal, di dalamnya ada TNI.

“Maka TNI melakukan operasi-operasi di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri, yaitu operasi intelijen,” papar Jenderal Gatot.

Panglima TNI mohon doa kepada semua masyarakat, agar tidak lama lagi 4 WNI yang masih disandera oleh kelompok milisi di Filipina bisa kita bebaskan dengan selamat. “Kembali lagi melakukan  diplomasi total,” pungkasnya. (UN/ES)

Berita Terbaru