15 22 Desember, Kemendikbud Gelar Nonton Gratis Film Indonesia di Bioskop
Untuk pertama kalinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan acara nonton bareng film Indonesia secara gratis di Kantor Kemendikbud dan bioskop. Dua bioskop yang menjadi lokasi nonton bareng film Indonesia itu adalah Plaza Senayan XXI dan di Mega Bekasi XXI. Penyelenggaraan acara ini akan berlangsung selama seminggu, yaitu pada 15 – 22 Desember 2015.
Pada film pertama yang ditampilkan dalam nonton gratis barang di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (15/12), adalah berjudul Siti. Fil ini meraih penghargaan sebagai film terbaik Apresiasi Perfilman Indonesia (AFI) 2015 dan Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Sekitar 200 orang menghadiri diskusi film dan penayangan film Sitidi Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud. Acara ini juga dihadiri pelaku film Indonesia, seperti Marcella Zalianty dan Raline Shah, dan Dewi Hughes.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kemendikbud, Ari Santoso mengatakan, jumlah penonton film Indonesia belum sebanyak negara lain. Setiap tahun cuma ada 20 juta penonton yang menonton film Indonesia, ujarnya.
Menurut Ari, Kemendikbud telah membeli hak tayang beberapa film Indonesia untuk tiga tahun sehingga pemutaran film Indonesia tersebut bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Ia menyebutkan ada tiga hal yang menjadi perhatian Pusbang Film Kemendikbud dalam mengembangkan perfilman Indonesia, yaitu kualitas film, kebijakan, dan apresiasi.
Bagi masyarakat yang berminat menonton film Indonesia scara gratis di dua bioskop Indonesia, yaitu Plaza Senayan XXI dan Mega Bekasi XXI, menurut Ari, bisa mendapatkan tiket melalui media sosial Kemendikbud, yaitu akun twitter @pusbangfilm.
Ia menegaskan, jumlah penonton terbatas, sesuai dengan kapasitas bioskop. Pengguna twitter bisa melakukan mention atau menyebut akun @pusbangfilm dengan menyertakan tagar #AyoNontonFilmIndonesia.
Apresiasi Artis
Artis yang sekarang aktif menjadi produser film, Marcella Zalianty, mengaku antusias dan sangat mengapresiasi usaha pemerintah dalam mengembangkan perfilman Indonesia.
Ädalah PR bagi kami pembuat film untuk memproduksi film yang berkualitas. Untuk itu kami sangat membutuhkan regulasi atau kebijakan yang mendukung, kata Marcella.
(Humas Kemendikbud/ES)