Zikir dan Doa Kebangsaan, di Halaman Depan Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, 1 Agustus 2024
Sambutan Presiden Joko Widodo pada Zikir dan Doa Kebangsaan, 1 Agustus 2024
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil ‘alamin, washalatu wassalamu ‘ala asrafil ambiya’i wal mursalin, sayyidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammadin, wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in. Amma ba’du.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden beserta Ibu;
Yang saya hormati para menteri, Panglima TNI, Kapolri;
Yang saya hormati para alim ulama, para kiai, ibu nyai, para habaib yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, seluruh masyarakat yang hadir malam hari ini, dan seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke yang saya cintai.
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt., atas segala perlindungan dan anugerah-Nya bagi bangsa Indonesia, sehingga kita mampu terus bertahan, mampu terus bertumbuh walau dunia tengah dilanda berbagai krisis, ketidakpastian global, ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, dan ke depan tantangan yang kita hadapi juga tidak mudah.
Berbagai bentuk krisis dan tantangan baru akan bermunculan, akan selalu datang silih berganti. Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu, setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong, dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini.
Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-tanah air,
Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan lah saya dan Prof. KH. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Kami sangat menyadari, bahwa sebagai manusia kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt., hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Terakhir, saya mengajak kepada kita semuanya yang hadir untuk berdoa bersama memohon pertolongan Allah Swt. agar kita diberikan kemudahan untuknya meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Semoga Allah senantiasa mengabulkan doa kita. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.