2015 Tahun Penuh Tantangan, Seskab: 2016, Mudah-mudahan Ekonominya Lebih Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 31 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 36.220 Kali
Seskab, Pramono Anung, saat menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya (30/12)

Seskab, Pramono Anung, saat menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya (30/12)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menilai, sepanjang tahun 2015 yang berakhir hari ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Ia menyebutkan, tahun 2015 adalah persoalan konsolidasi politik terkait adanya pengelompokkan di parlemen antara partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan  Koalisi Merah Putih (KMP).

Kemudian persoalan asap yang hampir 3-4 bulan betul-betul menyita perhatian dan berbagai  persoalan yang ada. “Tetapi kalau dilihat, bahwa di ujung pemerintahan Pak Jokowi dan Pak JK ini, persoalan yang paling utama adalah persoalan ekonomi yang mengalami rebound,” kata Pramono kepada wartawan, di ruang kerjanya, Lantai 2 Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (30/12) siang.

Seskab memaparkan, kalau lihat semester pertama, kuartal pertama itu pertumbuhan 4,67%, kemudian naik menjadi 4,73%-4,74%, kemudian naik menjadi 4,8% lebih, dan yang terakhir sudah 5%. “Ini menunjukkan bahwa titik terbawahnya itu sudah dilampaui, sehingga apa lagi, apa yang menjadi basis tumpuan pemerintahan ini kan membangun infrastruktur, kemudian juga mengubah dari konsumsi menjadi produksi,” terangnya.

Nah inilah yang kemudian dilakukan dan diyakini Seskab, Pramono, pada tahun 2016 mudah-mudahan ekonominya akan menjadi lebih baik. Hal itu terindikasi dari sekarang, misalnya kebutuhan semen yang sekarang ini mengalami kekurangan karena kebutuhan untuk membangun infrastruktur itu luar biasa, termasuk baja dan sebagainya, dan sebagainya.

 “Jadi, ini merupakan indikasi dan pada satu tahun ini, apalagi setelah reshuffle kabinet pada bulan Agustus ada 8 paket kebijakan yang ternyata bisa menstabilkan ekonomi kita dan membuat  Indonesia menjadi tempat investasi yang menarik bagi dunia usaha,” kata Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung seraya menyebutkan, maka dengan hal tersebut apalagi relatif persoalan stabilitas politik walaupun ada persoalan kegaduhan di parlemen dan berbagai hal. Tetapi kalau dilihat secara nasional politik relatif stabil. (FID/OJI/ES)

Berita Terbaru