Seskab: Presiden Minta Jangan Punggungi Laut

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 November 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 22.494 Kali
Seskab Pramono Anung menjadi pembicara pada 'Seminar Sehari Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri Angkatan 54 Tahun 2015', di Gedung Mina Bahari III, Kamis (26/11) (Foto: Humas/Agung)

Seskab Pramono Anung menjadi pembicara pada ‘Seminar Sehari Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri Angkatan 54 Tahun 2015’, di Gedung Mina Bahari III, Kamis (26/11) (Foto: Humas/Agung)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan secara terbuka, kita harus kembali, jangan lagi memunggungi laut, harapan masa depan kita ada di samudera.

“Bahkan Presiden akan memerintahkan dan mendorong rumah menghadap sungai untuk menunjukkan bahwa nenek moyang kita pernah berjaya karena laut. Sekarang sudah waktunya kita berjaya dengan laut juga,” kata Seskab Pramono Anung saat menjadi narasumber dalam Seminar Sehari Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri Angkatan 54 Tahun 2015, di Gedung Mina Bahari III, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, Kamis (26/11).

Menurut Seskab, Pemerintah telah berkomitmen agar kita bisa memberikan warna yang berubah tentang maritim.

Ia menyebutkan, bangsa ini sekarang merubah paradigma negara dengan tidak lagi memberikan subsidi, mengajarkan kita untuk mandiri menjadi bangsa petarung dalam dunia global.

“Kita ini kalau tidak dipacu maka tidak akan pernah bisa kuat untuk melawan arus dunia yang berubah,” papar Seskab.

Dalam seminar yang mengambil tema “Peran Polri Guna Mendukung Kemaritiman Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia” itu, Seskab Pramono Anung mengemukakan, dalam persoalan laut, ego sektoral harus dilawan bersama. Ia meminta, jangan ada badan tertentu memperkuat dirinya sampai membuat akademi.

“Kami percaya bahwa Polri, TNI AL masih bisa menjaga laut RI sehingga tidak ada tambahan yang menjadi beban anggaran,” ujar Seskab yang disambut dengan tepuk tangan para peserta Seminar Sespimma Polri 2015.

Seskab menjelaskan, sekarang Indonesia sudah mempunyai kapal pengangkut khusus sapi agar proses pengangkutan dari NTT menuju Jakarta dapat lebih cepat sehingga kualitas daging sapi dapat terjaga.

Selain membangun tol laut, lanjut Seskab, pemerintah juga berkomitmen membangun 100 pelabuhan laut non komersial.

Sementara terkait illegal fishing, Presiden Jokowi telah menugaskan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai Ketua Satgas illegal fishing, sehingga Ibu Susi bisa memerintahkan untuk menindak dan menenggelamkan kapal.

Banyak Pekerjaan Rumah
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan bahwa pihaknya dan Polri masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk penyelesaian kasus illegal fishing yang masih harus disegerakan.

“Kawan kepolisian, Indonesia negara yang luar biasa. Kewajiban Kelautan dan Perikanan menjaga misi Presiden untuk menuju masa depan bangsa. Hanya tinggal laut yang kita punya, yang bisa dijaga dan terus bertambah, kalau tambang dan hutan sudah habis. Harus dijaga dengan program berkelanjutan jadi laut bisa membawa pertumbuhan (ekonomi) di atas 10%, supaya kita bisa tua punya duit,” pesan Susi.

Pada akhir acara, Seskab secara khusus berpesan kepada para peserta Seminar Sespimma Angkatan 54 Tahun 2015.

“Saudara-saudara sekalian, perubahan paradigma dimulai dari atas secara sederhana, memberikan contoh secara langsung. Ke depan, masa depan Polri ada pada Saudara-saudara sekalian. Kalau Saudara tidak mau berubah juga, Saudara akan dimakan oleh zaman. Karena yang dari atas sudah berubah, Saudara akan dimakan oleh zaman. Sekali lagi, masa depan ada pada Saudara-sekalian, jangan termakan oleh diri sendiri,” tegas Pramono Anung.

Turut hadir dalam acara Seminar Sehari Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri Angkatan 54 Tahun 2015 adalah Kapolri Jenderal Badroedin Haiti dan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Polisi Anang Iskandar. (SLN/AGG/ES)

Berita Terbaru