5 Tahun Fokus Infrastruktur, Presiden Jokowi: Libatkan Kontraktor Kecil, Kontraktor Daerah, dan UKM

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Februari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 33.195 Kali
Presiden Jokowi berdiskusi dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam acara Financial Closing PINA Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi berdiskusi dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam acara Financial Closing PINA Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sejak awal pemerintah memandang pembangunan infrastruktur diperlukan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi, meningkatkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Pembangunan infrastruktur juga membuka banyak lapangan kerja, membuka kesempatan bertumbuhnya UKM-UKM di daerah,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara Financial Closing Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2) siang.

Untuk itu, Presiden menyambut baik financial closing Waskita Tol Road sebagai proyek PINA pertama ini. Ia berharap ini menjadi awal yang baik, yaitu dipercepatnya pembiayaan investasi di tol, Waskita Tol Road senilai Rp70 triliun.

Ditegaskan Presiden Jokowi, memang dalam 5 tahun ini kita ingin konsentrasi, ingin fokus kepada pembangunan infrastruktur. Hal ini dilakukan, karena memang pembangunan infrastruktur kita kalah jauh dengan negara-negara lain. Sehingga daya saing kita, competitiveness juga kalah.

“Saya sampaikan berkali-kali, fokus kita ada di infrastruktur. Karena saya juga meyakini, infrastruktur ini juga akan menumbuhkan investasi dan juga pemerataan kepada warga kita,” tegas Presiden seraya menambahkan, setiap pembangunan itu pasti ada rekruitmen tenaga kerja, setiap pembangunan infrastruktur itu pasti juga akan menumbuhkan pendukung-pendukung dalam rangka infrastruktur itu jadi.

Dengan infrastruktur itu, lanjut Presiden, nantinya kalau sudah jadi,  misalnya tol laut, yang dulunya sebuah pelabuhan tidak didatangi oleh kapal secara rutin sekarang didatangi secara rutin jamnya, harinya, minggunya atau berapa, ada terus.

“Sehingga apa? Saya ini mendengar langsung dari rakyat, mereka bisa berjualan kelapa atau kopranya. Kenapa? Karena ada ada pedagang datang membeli kopra di kampung-kampung. Pedagang itu bisa membawa barang-barang itu karena ada kapal yang jelas, kapan kapal itu tiba, kapan kapal itu berangkat,” papar Presiden.

Karena itu, Presiden Jokowi meminta jangan berpikir bahwa tol road, jalan tol ini juga hanya berkaitan dengan yang besar-besar, tidak, dengan BUMN juga tidak. Karena, tegas Presiden, begitu jadi nanti jalan tol itu, itu akan mempercepat mobilitas seorang maupun mobilitas barang yang akhirnya akan juga menurunkan harga-harga di daerah-daerah yang dilalui oleh jalan tol itu.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menitipkan agar pembangunan infrastruktur itu, terutama yang di daerah melibatkan kontraktor-kontraktor kecil, melibatkan kontraktor-kontraktor yang ada di daerah, melibatkan UKM-UKM yang ada di daerah agar mereka mendapatkan kue-kue ekonomi. “Sehingga kembali lagi saya sampaikan, pemerataan itu harus terjadi,” ujarnya. (FID/RAH/ES)

Berita Terbaru