60% Penduduk Usia Produktif, Presiden Jokowi: Ini Peluang Kita Menangkan Persaingan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Desember 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 18.483 Kali
Presiden Jokowi berfoto bersama penerima Sertifikat Kompetensi Pemagangan, di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi berfoto bersama penerima Sertifikat Kompetensi Pemagangan, di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan negara-negara lain. Hanya diakui oleh Presiden bahwa kekuatan ini belum dimaksimalkan potensinya.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki 250 juta penduduk, dan 60% dari penduduk adalah anak muda. Jumlah tersebut, menurut Presiden, akan terus meningkat dan diperkirakan nanti tahun 2040 jumlah usia produktif Indonesia mencapai 195 juta.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada acara penyerahan Sertifikat Kompetensi Pemagangan kepada peserta program pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12) siang, Presiden mengemukakan, bahwa 60% anak-anak muda usia produktif itu adalah kekuatan.

“Ini adalah kekayaan kita, dan ini adalah peluang kita untuk memenangkan persaingan dalam berkompetisi dengan negara-negara lain. Kalau kita bisa mengelola, kalau kita bisa memanfaatkan potensi ini, kalau kita bisa memanfaatkan ini, kita akan menjadi bangsa pemenang,” tegas Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengingatkan, bahwa sertifikat kompetensi itu sangat penting sekali, karena jelas telah diuji kompetensinya dalam bidang apa. Ia menunjuk contoh misalnya untuk urusan di front office itu bisa dibawa kemana-mana, yang menunjukkan bahwa mereka telah dilatih untuk bisa melayani di front office.

“Bagaimana cara tersenyum, mungkin, saya ndak ngerti diajari apa, mungkin diajari bagaimana cara menyapa selamat pagi, selamat siang, selamat sore,” ujar Presiden.

Untuk itu, Presiden Jokowi berharap apa yang telah didapatkan dan dipelajari dari program magang itu betul-betul bisa bermanfaat bagi pengembangan SDM, serta berguna bagi negara, bagi bangsa, bagi industri-industri yang menggunakan jasa.

“Ingat bahwa sertifikat kompetensi ini bukanlah akhir dari perjalanan kalian semuanya, ini justru baru merupakan awal. Teruskanlah mengembangkan kemampuan-kemampuan, teruskanlah berinovasi, dan tunjukkan bahwa sumber daya manusia Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara yang lain,” tutur Kepala Negara.

Program pemagangan nasional ini merupakan kerja sama antara Pemerintah dengan Apindo dan Kadin yang diikuti oleh 56.119 orang yang meliputi perusahaan/industri sektor perbankan, manufaktur, pariwisata/perhotelan, ritel, perikanan dan kelautan.

Dari jumlah tersebut, yang mengikuti uji kompetensi sebanyak 6.201 orang, dinyatakan kompeten sebanyak 5.635 orang, dan tidak kompeten sebanyak 566 orang.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (DND/RAH/ES)

Berita Terbaru