Kendala Cuaca, Presiden Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan lewat Video Conference

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Juni 2025
Kategori: Berita
Dibaca: 115 Kali

Presiden Prabowo Subianto meresmikan secara hybrid proyek pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel dari Blok Cepu, serta peletakan batu pertama lima pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pada Kamis, 26 Juni 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo Subianto meresmikan secara hybrid proyek pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel dari Blok Cepu, serta peletakan batu pertama lima pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pada Kamis, 26 Juni 2025. Akibat cuaca yang tidak bersahabat, Presiden Prabowo pun menyampaikan permohonan maaf karena harus mengikuti acara tersebut melalui video conference dari hotel tempatnya bermalam di Provinsi Bali usai kunjungan kerja.

“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya saya tidak dapat hadir secara fisik karena ketidakpastian akibat cuaca. Saya sudah siap dari jam 8 pagi untuk terbang tetapi karena cuaca tidak memungkinkan terpaksa saya hadir melalui video conference,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya secara daring.

Presiden Prabowo juga mengungkapkan penyesalan karena tidak dapat menyaksikan langsung proyek-proyek strategis yang dinilai sangat penting dan membanggakan bagi bangsa Indonesia. “Sekali lagi saya minta maaf. Saya sangat ingin hadir secara fisik Insyaallah akan saya cari waktu untuk hadir melihat proyek-proyek yang demikian penting, demikian bersejarah, dan demikian membanggakan, membanggakan kita sebagai bangsa dan sebagai pribadi,” tambah Presiden.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya turut mengambil peran penting dalam keputusan perubahan format acara menjadi video conference. Menyikapi kondisi cuaca secara cepat, Seskab Teddy aktif berkoordinasi dengan tim protokoler, keamanan, dan teknis untuk memastikan kelancaran acara peresmian tetap terjaga.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang hadir secara langsung dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, turut melaporkan bahwa Presiden Prabowo semula dijadwalkan hadir secara fisik. Namun, kondisi kabut tebal yang mengganggu penerbangan membuat perubahan rencana menjadi tidak terhindarkan.

“Perlu saya laporkan, bahwa sesungguhnya Bapak Presiden berkenan untuk hadir bersama-sama kita di acara pada pagi hari ini. Namun karena cuaca yang tidak memungkinkan, kami sangat mengapresiasi, menghargai komunikasi saya sampai dengan 49 menit yang lalu dengan Pak Seskab. Tadinya masih oke, tapi karena kabut yang tidak bisa mendarat dan demi keselamatan Bapak Presiden, kita memutuskan untuk Bapak Presiden mengikuti lewat Vidcon bersama-sama kita,” ungkap Bahlil.

Meski berlangsung secara daring, peresmian ini tetap menjadi tonggak penting dalam agenda transisi energi Indonesia menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (BPMI Setpres)

Berita Terbaru