PNPM Mandiri Membangun Desa di Kabupaten Lebak

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Oktober 2014
Kategori: Pro Rakyat
Dibaca: 515.240 Kali

Jalan paving blok“Desa merupakan sasaran utama pembangunan yang dilaksanakan PNPM Mandiri. Pembangunan yang berbasis perdesaan menjadi ruh PNPM Mandiri, karena memberikan kewenangan penuh kepada masyarakat perdesaan untuk mengelola dan memanfaatkan dana PNPM Mandiri demi kemajuan desa.”

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah yang menjadi sasaran pembangunan PNPM Mandiri. Wilayah perdesaan di Kabupaten Lebak terus berbenah diri melaksanakan pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat perdesaan.

Kehadiran PNPM Mandiri telah memberikan dorongan bagi masyarakat perdesaan di Kabupaten Lebak untuk senantiasa bergotong-rotong, saling bahu membahu dalam membangun berbagai infrastruktur di desa. Masyarakat Lebak urun rembug, bermusyawarah menentukan infrastruktur apa saja yang akan dibangun. PNPM Mandiri memang memberikan keleluasaan sepenuhnya kepada warga desa untuk merencanakan dan menentukan infrastruktur yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan warga.

Penentuan infrastruktur yang akan dibangun murni merupakan aspirasi masyarakat desa. PNPM Mandiri telah mengajarkan masyarakat desa berdemokrasi secara sehat dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Semua warga masyarakat mememiliki kedudukan dan posisi yang sama atau sederajat, sama-sama memiliki hak suara untuk menentukan pembangunan desanya.

Pemerintah memberikan pendampingan dan fasilitasi baik dari sisi teknis pembangunan, maupun manajemen, agar apa yang direncanakan dan dibangun sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Dengan kata lain, meskipun pembangunan tersebut dilaksanakan oleh masyarakat desa, tetapi kualitasnya tetap terjaga sehingga memiliki manfaat panjang.

Alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan untuk Kabupaten Lebak dalam dua tahun terakhir tercatat 70,8 miliar, dengan perincian tahun 2013 sebesar Rp 35,85 miliar dan tahun 2014 sebesar Rp 34,95 miliar. Dana tersebut diperuntukkan membangun di 203 desa di 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak.

Sepanjang tahun 2013 PNPM Mandiri Perdesaan telah membangun jalan sepanjang 83.683 meter, jembatan 13 unit dengan panjang total 318 meter, irigasi sepanjang 10.604 meter, gedung sekolah sebanyak 40 unit, gedung kesehatan sebanyak 11 unit, sarana air bersih sebanyak 23 unit, MCK sebanyak 42 unit dan bangunan pelengkap lainnya sebanyak 19 unit.

Jembatan gantungSementara itu pada tahun 2014 dialokasikan untuk pembangunan jalan sepanjang 61.478 meter, jembatan 7 unit dengan panjang keseluruhan 187 meter, pasar los 1 unit dengan luas 40 meter persegi, irigasi sepanjang 13.135 meter, sekolah sebanyak 68 unit, gedung kesehatan 8 unit, air besih 2 unit, MCK 6 unit dan bangunan pelengkap lainnya sebanyak 28 unit.

Banyaknya pembangunan di perdesaan tentu saja telah membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat perdesaan. Sepanjang tahun 2013 berbagai pembangunan PNPM Mandiri Perdesaan telah menyerap 6.278 tenaga kerja dengan 169.368 HOK (Hari Orang Kerja).

Selain membangun infrastruktur, PNPM Mandiri Perdesaan juga telah menyalurkan dana bergulir bagi pengembangan usaha kaum ibu di perdesaan yang disebut Kredit Simpan Pinjam untuk Perempuan (Kredit SPP). Dalam dua tahun terakhir jumlah kredit yang digulirkan mencapai Rp 876, 36 juta yang dimanfaatkan oleh 932 pelaku usaha. Dengan dana bergulir, kaum ibu bisa mengembangkan usahanya sehingga bisa memberikan masukan tambahan bagi keluarga. Berbagai usaha yang dibiayai PNPM Mandiri Perdesaan cukup beragam antara lain pembuatan keripik, emping, gula semut, kerajinan anyaman, usaha warung dan lain sebagainya.

Berbagai pembangunan infrastruktur oleh PNPM Mandiri telah membantu membuka konektivitas atau keterhubungan antar desa yang selama ini terkendala sungai. Keterhubungan antar desa menjadi penting, sehingga mobilitas antar masyarakat desa di perdesaan semakin tinggi. Pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan juga semakin mudah setelah berbagai infrastruktur dibangun PNPM Mandiri.

Jalan desa yang sebelumnya masih berupa jalan tanah kini sudah berubah menjadi jalan beton atau paving block, sehingga lebih bersih, lebih nyaman, lebih kuat dan lebih memperlancar lalu lintas masyarakat.

Berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan telah mendekatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat. Masyarakat desa tidak perlu lagi  berobat ke tempat yang jauh, karena di desanya telah tersedia tempat untuk berobat.  Begitu juga sarana pendidikan madrasahd iniyah kini lebih banyak dijumpai di desa-desa, sehingga anak-anak bisa belajar sejak dini.

jembatan gantung 2Salah satu infrastruktur perdesaan yang dibangun PNPM Mandiri adalah jembatan gantung sepanjang 64 meter dengan lebar 1,5 meter yang diresmikan pada Januari 2014. Jembatan yang berlokasi di Kampung Hirung, Desa Sajira, Kecamatan Sajira ini  dibangun dengan dana PNPM Mandiri sebesar Rp 208,15 juta ditambah dana swadaya masyarakat sebesar Rp 3,6 juta.

Kehadiran jembatan ini telah membuka keterisoliran warga desa yang selama ini kesulitan akses transportasi karena jembatan yang ada hanya jembatan sederhana dari bambu. Jembatan lama yang dibuat alakadarnya telah banyak menelan korban yang jatuh dari jembatan, karena kondisinya yang licin dan tidak stabil. Dengan adanya jembatan ini, akses transportasi warga menjadi lebih mudah, karena jembatan ini bisa dilewati sepeda motor dengan nyaman.

Atut dan Anawiyah, warga Desa Sajira yang membuka warung kopi di sekitar jembatan, menyatakan jembatan yang dibuat PNPM Mandiri memudahkan warga beraktivitas. Sebelumnya, banyak warga kesulitan melewati jembatan lama karena kindisinya licin dan goyang-goyang. “Dulu banyak pengendara sepeda motor yang jatuh, kurang lebih sudah ada 7 motor, kalau sekarang sudah enak melewati jembatan karena kuat dan bagus,” tutur Atut.

Infrastruktur lainnya yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan adalah jalan paving block yang berlokasi di Desa Warung Gunung, Kecamatan Warung Gunung. Jalan paving block yang dibangun sepanjang 250 meter dengan lebar antara 140 meter hingga 2 meter ini menelan dana Rp 140 juta. Jalan tersebut merupakan jalan lingkungan yang membelah warga di RT 13 dan RT 14.

Kehadiran jalan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, karena selama ini jalan yang dilalui berupa tanah. Dengan adanya PNPM Mandiri jalan tersebut bisa dipaving block sehingga lebih rapi, lebih nyaman dan lebih enak dilalui kendaraan maupun jalan kaki. Pembangunan jalan ini setiap harinya melibatkan 7 hingga 10 orang yang merupakan warga sekitar. “Pembangunan jalan ini sangat disyukuri oleh masyarakat, sehingga yang ikut bekerja pun bukan hanya kaum lelaki, tetapi juga ibu-ibu, karena saking antusiasnya,” ujar Zaenuri, Ketua RW 5.

Pembangunan madrasah diniyah dibiayai PNPM Mandiri tahun 2014Selain jalan dan jembatan, PNPM Mandiri Perdesaan juga membangun gedung sekolah, salah satunya madrasah diniyah yang berlokasi di Mekarsari, Kecamatan Sajira. Berdasarkan peninjauan di lapangan, pembangunan madrasah dengan ukuran 14,5 meter x 6 meter ini masih dalan tahap pembangunan sekitar 70 persen. Secara fisik bangunan gedung sudah berdiri, termasuk rangka atap. Bangunan tersebut terdiri dua ruang kelas, satu kantor dan dua toilet.

Pembangunan Madrasah dengan alokasi dana Rp 130 juta ini dibangun di atas tanah wakaf milik DKM Mesjid. Setiap hari pembangunan madrasah dikerjakan oleh sekitar 10 orang. Gedung madrasah ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat, karena selama ini belum terdapat gedung madrasah yang permanen untuk pendidikan anak-anak. “Saya merasa senang dengan pembangunan madrasah dari PNPM Mandiri, agar anak-anak bisa belajar dengan baik. Selama ini ada sekitar 40 anak yang belajar di gubuk, kurang layak untuk tempat belajar,” tutur Suwanda, salah satu warga Desa Mekarsari. (Firmansyah dan Dhuha)

Pro Rakyat Terbaru