Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital di Kota Denpasar, Provinsi Bali Rabu, 25 Juni 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Juni 2025
Kategori: Sambutan
Dibaca: 83 Kali

Om swastiastu,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat sore,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Syalom,

Salve,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan.

Yang saya hormati, para Menteri dan para Wakil Menteri Kabinet Merah Putih yang hadir: Menteri BUMN, Saudara Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi, sekaligus CEO Danantara, Saudara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kesehatan, Saudara Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata, Saudari Widiyanti Putri, Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Letkol Infantri Teddy Indra Wijaya;

Direktur Utama InJourney, Saudari Maya Watono, para pimpinan BUMN, para pimpinan perusahaan swasta di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur;

Yang saya hormati, para pimpinan organisasi pariwisata, kebudayaan, dan kemasyarakatan, para tetua adat, para tamu undangan, serta rekan-rekan pers dan media sekalian yang saya hormati. Juga perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia, para dokter diaspora yang hadir, Saudara-saudara sekalian.

I also welcome Distinguished Guests from foreign countries that are participants and partners in this Special Economic Zone and the health facilities here. I welcome you and I thank you for your participation in this historic adventure that we are starting on.

Saudara-saudara sekalian,

Tentunya marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji, syukur ke hadirat Tuhan Mahabesar, kita masih diberi kesehatan untuk hadir, sore hari ini, di tempat yang sangat baik ini, untuk melaksanakan peresmian suatu Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, yang menurut saya adalah suatu terobosan sejarah.

Saudara-saudara sekalian,

Terima kasih atas undangan, saya bisa hadir di sini dan saya ikut dalam peresmian acara ini.

Pertama tama juga, saya ingin juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas semua pihak yang telah merintis pembangunan kawasan ekonomi khusus ini, yang diperuntukkan untuk kesehatan. Saya kira ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita. Kita mencanangkan atau membuat suatu kawasan ekonomi khusus yang diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan bertaraf dunia, bertaraf internasional.

Kita tadi sudah diberi tahu bahwa begitu banyak warga negara Indonesia yang mencari pengobatan di luar negeri, yang mengakibatkan juga pengeluaran devisa kita yang sangat besar. Dengan inisiatif ini, kita bisa memberi pelayanan Kesehatan yang tidak kalah dengan yang terbaik di dunia.

Karena itu, sekali lagi saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi saya atas pekerjaan besar ini.

Saudara-saudara,

Tugas suatu negara adalah untuk melindungi rakyatnya. Melindungi rakyatnya meliputi semua aspek. Pertama, tentunya aspek kesejahteraannya, kehidupannya, berarti rakyat harus dijamin, dilindungi dari kelaparan dan kemiskinan. Sesudah itu atau berbarengan dengan itu, langkah untuk membantu keluar dari kemiskinan adalah meningkatkan kualitas hidup, terutama kesehatan warga negara. Pengeluaran kesehatan saya kira adalah sesuatu yang mengambil porsi besar dari pengeluaran setiap warga negara. Karena itu negara harus hadir, negara harus berani untuk menjadi pelopor dalam menjamin dan menjaga kesehatan seluruh rakyatnya.

Salah satu tugas pokok suatu negara dalam melaksanakan pemerataan kesejahteraan antara lain memberi pelayanan kesehatan yang terbaik yang bisa diberikan kepada seluruh rakyat. Jadi pendidikan kesehatan adalah wahana pemerataan, wahana peningkatan kesejahteraan. Karena itu, dalam rangka membangun kemandirian suatu bangsa, langkah KEK ini, KEK Kesehatan ini sangat penting. Karena itu, saya sangat menghargai dan apresiasi langkah ini.

Dan, kita harus menghargai presiden-presiden sebelum kita yang merintis pelayanan kesehatan terbaik. Semua presiden kita, dari yang pertama sampai yang terakhir yang ada, semua berjasa dalam membangun pelayanan kesehatan negara kita.

Karena itu, saya juga berbahagia hari ini saya yang meresmikan, padahal KEK ini dirintis dari zaman Presiden Joko Widodo. Jadi sekali lagi, saya gunakan kesempatan ini untuk mengajak kita semua juga untuk menyampaikan penghargaan, apresiasi atas keputusan Presiden Joko Widodo untuk membuka kawasan ekonomi khusus ini. Karena KEK ini diputuskan di bawah pemerintah Pak Joko Widodo. Ya takdir saya, saya yang dapat meresmikan, yang baik-baik saya yang meresmikan.

Jadi, Saudara-saudara, saya merasa bahwa saya mewarisi kebaikan dari kepemimpinan presiden-presiden sebelum saya, ini yang saya tangkap. Dan, ini yang harus kita berani untuk meneladani. Marilah kita selalu ingat jasa-jasa yang baik dari pendahulu-pendahulu kita. Pendahulu-pendahulu kita dari semua tingkatan, bahwa negara ini tidak hanya dibangun oleh satu-dua orang, tapi lapisan demi lapisan: presiden, wakil presiden, menteri-menteri, gubernur-gubernur, bupati-bupati, pengusaha-pengusaha, petani-petani, nelayan-nelayan, dokter-dokter, di mana-mana, di tempat yang terpencil, di gunung-gunung, profesor-profesor yang mengajar, yang mendidik murid-muridnya, insinyur-insinyur. Ini semua bagian dari pembangunan suatu bangsa.

Karena itu, dengan adanya KEK ini, saya kira kita boleh berbangga atas apa yang sudah kita miliki sekarang. Saya sudah keliling, saya melihat lumayan canggih, saya lihat dua rumah sakit hari ini, Rumah Sakit Wellness Aesthetic Center dari Universitas Ngoerah Sun. Luar biasa, di situ teknologi dan pengobatan yang cukup canggih, taraf internasional untuk kulit, plastik, gigi, mata, dan sebagainya. Saya lihat cukup hebat, canggih, sampai saya sendiri tertarik. Mungkin diam-diam saya mau juga ke situ, tapi diam-diam, nyamar. Dan, katanya ada jalur khusus untuk gubernur ke atas katanya. Memang gigi saya agak kurang bagus ini.

Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center di Rumah Sakit Umum Pusat Ngoerah. Dan, kemudian saya juga melihat Bali International Hospital, luar biasa juga. Waktu saya masuk saya kira hotel. Memang rumah sakit nuansa hotel, lantainya marmer.

Maksudnya adalah bahwa Indonesia negara besar, negara yang berkemajuan, negara yang dinamis, kita juga harus punya fasilitas terbaik, sehingga kita juga bisa jadi pusat, kita bisa terima pasien-pasien dari kawasan kita, kawasan Asia Tenggara kawasan pasifik dan sebagainya.

Saudara-saudara,

Saya sendiri ingin sampaikan kebanggaan saya, saya merasa bangga Indonesia memiliki fasilitas seperti ini, dan dengan sistem asuransi kita yang harus kita perkuat. Ini juga tidak dibatasi hanya untuk orang kalangan atas. Dengan pelayanan-pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh siapapun, bila perlu asuransi dan pemerintah intervensi sehingga orang yang kurang mampu dari segi ekonomi dapat juga punya akses pada pelayanan terbaik, karena disini juga ada alat-alat yang canggih.

Tapi saya sangat juga apresiasi Menteri Kesehatan, kita sekarang sudah banyak memiliki alat-alat yang terbaik dan tercanggih di dunia, sudah mulai masuk ke Indonesia. Dan, sekarang kita didik terus tenaga-tenaga ahli untuk bisa menjalankan alat-alat itu, sehingga rakyat kita akan bisa punya akses terhadap pelayanan kesehatan yang terbaik.

Kita masih banyak kekurangan, kita masih kekurangan dokter, karena itu Menteri Kesehatan, saya minta juga nanti Menteri Pendidikan [Dasar dan Menengah], kita harus segera tambah fakultas-fakultas kedokteran, kita harus tambah juga akademi-akademi perawatan, dan kita harus tambah pendidikan spesialis dengan efisien, dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno, peraturan-peraturan yang sudah tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini.

Saya kira itu yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi, terima kasih kepada Saudara-saudara sekalian yang bekerja keras sehingga kita sekarang memiliki KEK yang begitu hebat.

And to our foreign friends, once again, thank you for your participation, thank you for your support. I think this special economic zone for medical services and health, I think is something that Indonesia can be proud of. And your participation, I think, is very much appreciated.

Saudara-saudara sekalian,

Indonesia negara yang mau berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa-bangsa lain. Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang enggak benar. Tinggalkan itu, tidak ada tempat, rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem-sistem yang seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintah yang efisien, pelayanan yang baik. Pertanggungjawabkan setiap uang rakyat, tidak boleh disalahgunakan. Hari ini, KEK ini contoh salah satu terobosan ke arah mengejar ketinggalan kita. Dan, ini harus ditiru oleh banyak sektor lain.

Saya kira itu yang dari saya, saya ingin sampaikan, sehingga hari ini saya mendapat kehormatan besar untuk meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dan Bali International Hospital. Juga tadi saya sudah tanda tangan prasasti di rumah sakit yang satu tadi.

Terima kasih.

Om santi santi santi om,

Wassalam’ualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan,

Syalom,

Salve,

Terima kasih.

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada sore hari ini, hari Rabu, 25 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dan Bali International Hospital. (ASP/HNE/JOR/TGH)

Sambutan Terbaru