Presiden Prabowo Tekankan Reformasi Internal sebagai Fondasi Solidaritas Dunia Islam

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Mei 2025
Kategori: Berita
Dibaca: 393 Kali

Presiden Prabowo Subianto menghadiri dan secara resmi membuka Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Rabu, 14 Mei 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik dan lembaga negara yang kuat sebagai pilar utama ketahanan bangsa dan solidaritas dunia Islam. Hal tersebut disampaikannya saat membuka The 19th Session of the Conference of the Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) and Related Meetings yang digelar di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Rabu, 14 Mei 2025.

Presiden menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini tidak terbatas pada isu Palestina saja. Namun, tantangan ini juga mencakup persoalan-persoalan struktural lainnya seperti kemiskinan, kelaparan, korupsi, ketimpangan pendidikan, serta ketidakmampuan dalam pengelolaan sumber daya.

“Tanpa tata kelola yang baik, tanpa lembaga yang kuat, tanpa pemimpin-pemimpin yang jujur, pejabat-pejabat yang mengabdi kepada rakyatnya negara tak akan pernah memiliki daya tahan apalagi daya saing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini sedang menjalankan agenda strategis nasional mulai dari reformasi politik dan birokrasi, pembangunan sumber daya manusia, hingga pencapaian swasembada pangan dan energi. Langkah ini diyakini sebagai kunci untuk menyelesaikan persoalan internal yang menjadi prasyarat bagi kontribusi Indonesia di panggung global.

“Kalau kita tidak bisa mengurus bangsa kita sendiri, bagaimana kita mau membantu umat yang sedang dalam kesusahan, kalau kita lemah tidak mungkin kita bisa bantu Palestina bahkan suara kita pun tidak akan didengar. Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat,” tegasnya.

Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuannya dengan Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah di Brunei Darussalam siang tadi, keduanya sepakat bahwa dunia Islam berpotensi menjadi solusi dunia. Hal tersebut menurutnya sesuai dengan ajaran Islam dengan menghadirkan perdamaian dunia.

“Esensi ajaran Islam adalah cinta kasih, inilah esensi agama kita dan inilah warisan yang harus kita hidupkan kembali di tengah dunia yang sedang kehilangan arah,” lanjutnya.

Namun demikian, Presiden juga mengingatkan bahwa tanpa kekuatan bersama, niat untuk menghadirkan perdamaian dapat dipandang lemah oleh pihak lain. Untuk itu, Presiden mengajak seluruh negara anggota PUIC untuk menghidupkan kembali semangat keteladanan para tokoh besar Islam dan menyatukan langkah demi masa depan yang lebih adil dan sejahtera.

“Mari kita satukan langkah. Kita hidupkan kembali semangat-semangat tokoh besar kita. Kita buktikan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam. Marilah kita merapatkan barisan kita, atasi semua perbedaan kita melangkah ke depan dalam persatuan,” tandasnya. (BPMI Setpres)

Berita Terbaru