2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Bangun Perbatasan Untuk Antisipasi Konflik Antar Negara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Oktober 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 33.736 Kali
Menhan Ryarmirzad Ryacudu saat menyampaikan paparan pada Press Briefing “2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK” di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10) siang.

Menhan Ryamizard Ryacudu saat menyampaikan paparan pada Press Briefing “2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK” di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10) siang.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengemukakan, dalam dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), sesuai dengan agenda prioritas atau Nawacita yang telah ditetapkan, pemerintah telah menguatkan laut dan daerah perbatasan dengan membangun wilayah-wilayah perbatasan.

“Untuk jalur inspeksi dan perbatasan, kalau ini perbatasan mungkin ada patok, kemudian 50 meter dari patok, ada 3 meter jalan inspeksi, dan dibangun pos-pos. Tapi disesuaikan dengan medan sebenarnya, jadi bisa kurang bisa lebih,” kata Ryamizard pada Press Briefing “2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK” di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10) siang.

Selain itu, lanjut Menhan, perlunya dilakukan izin pinjam pakai dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  karena pembangunan jalan inspeksi melewati hutan lindung dan taman nasional yang kelestariannya dilindungi oleh Undang-Undang menjadi sebuah hambatan.

Untuk pembangunan di Kepuluan Riau (Natuna), menurut Menhan, dilakukan peningkatan dan pekerjaan struktur runway Lanud R Sajad Ranai Natuna, perencanaan pembangunan Dermaga Selat Lampa Natuna, perencanaan Pembangunan Lanal Tipe C Temajuk Sambas, Pembangunan Pangkalan Yon Komposit, Rai Armed di Tanjung Datuk, Rai Arhanud di Ranai, Ki Zipur di Setengar, dan Peningkatan Kodim Natuna.

“Perlu saya sampaikan juga bahwa salah satu pertimbangan pembangunan pertahanan di Natuna yaitu untuk antisipasi dampak konflik yang terjadi di Laut China Selatan, dan juga mencegah terjadinya pencurian ikan,” terang Menhan.

Sementara  dalam pembangunan di Papua dan daerah 3T (Terluar, Tertinggal, dan Terdepan) lainnya, menurut Menhan, terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi, yaitu kondisi geografis yang sangat ekstrim yang menyulitkan jalur distribusi logistik dan bahan-bahan bangunan lainnya.

“Untuk itu kami mengoptimalkan pelaksanaan pekerjaan pada saat cuaca dalam keadaan terang dan menambah jumlah alat berat yang diperlukan untuk membuat jalur distribusi yang lebih meringangkan,” papar Menhan.

Capaian pembangunan lain oleh Kementerian Pertahanan

Pembangunan di Papua, antara lain:

– Pembangunan Dermaga di Lantamal XI Merauke, telah diselesaikan 40%;
– Peningkatan Fasilitas Penerbangan (overlay taxi way) di Lanud Biak seluas 5.700 M2;
– Pembangunan Kodam Baru (Kodam XVIII Kasuari) Papua Barat di Manokwari;
– Pembangunan dan peningkatan jalan Wawena – Mamugu sepanjang 23 KM, kerja sama dengan Kementerian PUPR telah dilaksanakan 85%;
– Pembangunan Lanjutan Taxi way Lanud Merauke Papua, sudah terlaksana 100%;
– Perencanaan Pembangunan Dermaga Lanal Biak (100%)
– Pemberdayaan Pertahanan Kawasan Perbatasan di Papua
– Penanganan Wilayah Batas Darat RI-PNG
– Penyuluhan Hukum tentang Bela Negara dan Cinta Tanah Air kepada masyarakat dilaksanakan sepanjang tahun.

Untuk pembangunan di Kalimantan, antara lain:

– Pembangunan Jalur Inspeksi dan Patroli Perbatasan (JIPP) TA. 2015 sepanjang 312,84 KM telah selesai 100%;
– Pembangunan Jalur Administrasi (JA) tahun anggaran 2015 sepanjang 24,4 KM telah selesai 100%;
– Pembangunan Jalur Inspeksi dan Patroli Perbatasan (JIPP) tahun anggaran 2016 sepanjang 308, 25 KM telah selesai 43%;
– Jalan Administrasi tahun anggaran 2016 Simantobol – Kampung sepanjang 22 KM telah selesai 65%
– Jalan Perintis 2016 sepanjang 403 KM telah selesai 82%;
– Pembangunan Pararel Perbatasan antara Provinsi Kalbar, Kaltara, dan Kaltim total sepanjang 75,23 KM, bekerjasama dengan Kemen PUPR
– Pengadaan PTTA sebanyak 48 unit, FIX Wing sebanyak 10 unit, Alberzi, Alat Transportasi sebanyak 156 unit (100%)
– Pembangunan Yonif 614/RJP (100%)
– Bhakti TNI sepanjang tahun
– Perundingan RI – Malaysia
– Pembekalan Bela Negara sepanjang tahun, boleh berganti pasukan tapi terus-menerus dilakukan Bela Negara.
– Bhakti Kesehatan, Penyuluhan Hukum sepanjang tahun
– Pengadaan Alat Transportasi sepeda motor dan KMC-14 sebanyak 7 unit (100%)
– Pembangunan Dermaga TNI AL Sei Pancang Pulau Sebatik Nunukan Prov Kaltara Tahap I TA 2016 804 M1 (100%), Tahap II TA 2016 1.400 M1 (70%)
– Pembangunan Yonif di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas (65%)
– Pembangunan Lanud Tipe C di Liku Kabupaten Sambas (15%)
– Pekerjaan Fasilitas Lanud Supadio Pontianak (75%)
– Pekerjaan Sarpras Lanud Tarakan (42%)
– Pekerjaan Apron dan Sarpras Lanud Tarakan (40%).

Pembangunan di NTT, antara lain:

– Pembangunan perluasan Apron Lanud Eltari Kupang (88%)
– Bakti Kesehatan Kemhan dan TNI di wilayah perbatasan NTT dengan Timor Leste di Kecamatan Raihat Kabupaten Atambua pada bulan Februari 2016 sebanyak 1000 orang pasien. (FID/ES)

Lebih lanjut mengenai capaian 2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK di Sektor Desa dan 3T, klik di sini

Video Terbaru:
APBN Tidak Cukup, Presiden Jokowi Dorong Swasta, Asuransi, Dana Pensiun Biayai Proyek Prioritas
Rating Kemudahan Naik ke 91, Seskab: Presiden Belum Puas
Pernyataan Menpora & Menteri PUPR usai ratas persiapan Asian Games XVIII Tahun 2018 (24/10)

Berita Terbaru