Bertemu Perwira Tinggi Polri, Presiden Jokowi: Jangan Ragu Tegakkan Hukum Dengan Tegas
Setelah kemarin menghadiri apel prajurit TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari Selasa (8/11) pagi, memberikan pengarahan kepada 637 perwira dari Mabes Polri, para Kepala Kepolisian Daerah (Kapolri) dan Komandan Peleton Polri, di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta.
Presiden mengawali arahannya dengan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota Polri atas kewaspadaan, soliditas, dan sikap profesionalisme yang mereka tunjukkan dalam mengamankan aksi demo pada 4 November 2016 yang lalu. Sehingga akhirnya demo itu berjalan dengan tertib dan damai sampai Maghrib.
Presiden juga menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada anggota Polri maupun TNI yang jadi korban kekerasan dalam menjalankan tugas pada saat itu.
Tadi Kapolri sudah menyampaikan ada 18 yang luka, dan tadi juga saya dibisiki ada yang kena bambu runcing, ada yang kena panah. Saya kira hal seperti ini yang juga perlu diselesaikan dengan sebuah penegakan hukum yang tegas, kata Presiden Jokowi.
Presiden mengingatkan, negara Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari 17.000 pulau, ratusan suku, ratusan bahasa lokal, 516 kabupaten dan kota. Ia juga menyebutkan, sebagai suatu institusi, Polri ini juga institusi yang besar sekali, dengan 430.000 anggota.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta jangan ragu dalam bertindak untuk penegakan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri ragu, kalah apalagi, terhadap kelompok-kelompok kecil, organisasi-organisasi apapun, tokoh-tokoh siapapun, tegasnya seraya menambahkan, hanya dengan penegakan hukum yang tegas itulah negara ini akan kuat .
Menurut Presiden, tantangan tersebut kini terletak di tangan semua jajaran Polri. Negara harus kuat, marwah institusi Polri dijaga, marwah negara juga harus jaga. Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingin mengingatkan penegakan hukum yang jelas dan tegas harus dilakukan, tegasnya.
Tampak hadir dalam pengarahan Presiden Jokowi itu antara lain Mensesneg Pratikno dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (FID/ES)