Dialog Dengan Pemilik Waralaba, Presiden Jokowi: Yang Pasti, Lebih Kaya Dari Saya
Tumbuhnya bisnis waralaba yang dikembangkan oleh pengusaha-pengusaha lokal di tanah air membuat kagum Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Pameran Waralaba dan UKM Indonesia 2016 (Indonesia Franchise & SME Expo atau IFSE), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (25/11) pagi.
Ada peristiwa menarik saat Presiden Jokowi mengundang Odi Handito, pemilik franchise Kopi Taufik, yang sudah memiliki 160 gerai di seluruh tanah air. Padahal umur pendiri dan pemilik Coffee Toffee itu baru 36 tahun. Berikut dialog antara Presiden Jokowi dengan Odi Handito:
Presiden: Sekarang ada berapa gerai?
Odi Handito: Saat ini gerai berjumlah yang cukup besar sekitar 50. Total hingga 160 saat ini.
Presiden: Punya 160 gerai coba? Yang pasti, saya pastikan Odi lebih kaya dari saya. Saya juga bisa ngitung, jangan dipikir saya ngga bisa ngitung. Saya bisa ngitung.
Odi Handito: Kan itu gunanya franchise Pak.
Presiden: Langsung saya hitung-hitungan, umurnya berapa?
Odi Handito: Saat ini 36 tahun Pak.
Presiden: Baru 36 tahun Sudah ada yang keluar (negeri, red)?
Odi Handito: Keluar negeri belum, saat ini kita fokus di Indonesia.
Presiden: Jadi di pasar domestik saja sudah gede?
Odi Handito: Cukup besar Pak pasarnya.
Presiden: Tapi jangan lupa serang ke luar juga
Odi Handito: Siap, Pak Presiden.
Presiden: Nanti, akan saya tanya tahun depan.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan kekagumannya atas berkembangnya bisnis waralaba Es Teler 77 yang sudah memiliki 180 gerai di tanah air.
Saya bayangkan berapa ton alpukat yang diserap Es Teler 77, berapa ton nangka yang diserap. Ngga bisa saya bayangkan, 180 outlet. Inilah, kecil-kecil yang sebetulnya sangat besar sekali, tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengingatkan, Negara kita memiliki 34 provinsi, 516 kabupaten/kota, sehingga memiliki potensi domesti sangat besar sekali untuk pengembangan waralaba Indonesia.
(OJI/ES)