Amankan Natal dan Tahun Baru, Kapolri Instruksikan Polda Koordinasi Dengan MUI dan PGI
Guna mencegah kemungkinan terjadinya aksi teror pada perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memerintah Densus 88 Anti Teror Mabes Polri untuk all out melakukan monitoring secara dan wilayah-wilayah juga memperkuat pengamanan objek-objek vital.
Selain itu, Kapolri juga menginstruksikan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) tertentu untuk melakukan koordinasi dengan semua stakeholder terkait seperti FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia).
Itu semua diajak dialog untuk mengembangkan sikap toleransi, kata Kapolri usai melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke India dan Iran, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (11/12) malam.
Kapolri mengingatkan, Natal adalah hari besar agama untuk umat Kristiani, sehingga harus diamankan. Untuk itu, lanjut Kapolri, semua upaya untuk mengembangkan toleransi ini harus dijalankan dengan melibatkan ormas-ormas Islam, MUI, maupun tokoh-tokoh agama dan masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak.
Perkuat deteksi intelijen mana kira-kira kelompok-kelompok yang akan melakukan aksi resisten mengganggu ibadah hari besar umat Kristiani. Mereka harus segera melakukan langkah-langkah untuk menetralisir baik dengan cara persuasif maupun dengan cara koersif, seru Kapolri.
Kapolri juga menginstruksikan kepada Kapolda-Kapolda untuk juga melibatkan masyarakat membantu pengamanan. Ia menunjuk contoh yang dulu pernah dilakukan saat anggota Banser GP Ansor menjaga gereja-gereja saat peringatan Natal. Aktifkan saja itu semua sehingga terlihat bagaimana kerukunan umat beragama itu. Saya kira itu, tegasnya. (UN/ES)