Ujian Nasional 2017 Digelar April, Kemdikbud Kembangkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Desember 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 52.713 Kali

"J</pKementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) siap menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) Tahun 2017 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain UN, Kemdikbud juga berencana meningkatkan mutu ujian sekolah menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

“Ujian Nasional tetap dilaksanakan di tahun 2017. Kita juga tingkatkan mutu ujian sekolah dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran. Kemendikbud juga akan memperluas pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Rapat Koordinasi (rakor) Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah tahun 2017 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (22/12).

Ujian Nasional, menurut Mendikbud, dijadwalkan akan digelar pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2017, dengan rincian untuk SMK pada tanggal 3 – 6 April 2017; untuk SMA/MA pada tanggal 10 – 13 April; untuk SMP/MTs dirancang dalam dua gelombang, yang pertama dijadwalkan pada tanggal 2, 3, 4, dan 15 Mei. Sedangkan untuk gelombang kedua dijadwalkan pada tanggal 8, 9, 10, dan 16 Mei.

Adapun mata pelajaran (mapel) yang akan diujikan pada UN tahun 2017, untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) diantaranya Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) ditambahkan satu mata pelajaran sesuai dengan jurusan siswa, sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditambahkan uji teori kejuruan sesuai dengan bidangnya.

USBN

Mengenai Ujian Sekolah, Mendikbud Muhadjir Effendy mengemukakan, akan ditingkatkan mutunya menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran. Ia menyebutkan, soal-soal USBN akan dibuat oleh Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai organisasi profesi. Adapun soal tersebut akan dibuat dengan perpaduan soal yang dibuat oleh guru dan soal jangkar dari pusat sebesar 20 sampai dengan 25 persen.

Menurut Mendikbud,  mata pelajaran yang diujikan pada USBN adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Untuk SMP/MTs, ditambahkan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk SMA/MA, terdapat juga mapel Sejarah dan tiga mapel sesuai program studi siswa, seperti Fisika, Kimia, Biologi; untuk jurusan IPA, Ekonomi, Geografi, Sosiologi untuk jurusan IPS, dan Bahasa dan Sastra Indonesia, Antropologi, Bahasa Asing untuk jurusan Bahasa. Sementara untuk siswa SMK, terdapat uji keterampilan komputer.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Totok Suprayitno, dalam paparannya secara terpisah mengemukakan, saat ini telah terdata sebanyak 12.053 sekolah/madrasah dengan kapasitas total 2.188.947 siswa siap menjadi tempat pelaksana UNBK.

Dengan jadwal UN SMK, SMA/MA, dan SMP/MTs yang berjalan tidak bersamaan, komputer dapat digunakan bergantian. “Sekolah/Madrasah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK. Nanti Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang belum memiliki fasilitas berdasar kedekatan jarak antar sekolah,” kata Totok.

Rapat koordinasi ini diikuti oleh 563 peserta, terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota, para Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK), dan para Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) se-Indonesia. (RMI/Humas Kemdikbud/ES)

Berita Terbaru