Pengantar Presiden Joko Widodo Pada Rapat Terbatas tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi NTB, Kantor Presiden, Selasa, 21 Februari 2017
Agenda Rapat Tebatas kali ini akan kita bahas mengenai pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
NTB adalah salah satu provinsi yang tumbuh sangat pesat dalam tiga tahun terakhir ini dan dalam tiga tahun berturut-turut perekonomian NTB tumbuh lebih tinggi dari perekonomian nasional kita.
Tumbuh berapa Pak Gub tahun kemarin? (Gubernur NTB menjawab: 2015 itu 9,2 tapi terakhir 5,81 Pak Presiden, 2016). Jadi 2015 9,2 , 2016 5,81. Tetap masih diatas rata-rata nasional kita.
Momentum pertumbuhan yang tinggi ini harus terus dijaga, harus kita tingkatkan lagi, dan harus juga terus diperhatikan aspek pemerataan ekonomi, khususnya dalam meningkatkan pendapatan warga maupun menurunkan angka kemiskinan di NTB.
Data yang saya miliki pendapatan perkapita masyarakat NTB saat ini Rp 23,74 juta/tahun atau setengah dari rata-rata nasional. Begitu juga dengan penduduk miskin, meski menurun dari waktu ke waktu, namun masih di atas angka nasional.
Untuk itu saya minta kepada seluruh Kementerian dan Gubernur untuk memperhatikan beberapa hal:
Yang Pertama, secara sektoral perekonomian di NTB disokong oleh sektor pertanian, ini 24 persen, sektor pertambangan ini 15 persen, dan perdagangan dan eceran 13 persen.
Besarnya sumbangan sektor pertanian dalam menggerakkan perekonomian daerah di NTB harus terus ditingkatkan, sehingga NTB tetap bisa menjadi salah satu daerah penghasil utama beras di Indonesia
Saya juga minta pembangunan infrastruktur pertanian, seperti bendungan, waduk dan saluran irigasi bisa terus dilanjutkan dan diprioritaskan termasuk penyiapan sarana prasarana pertanian.
Dan terkait dengan sektor pertambangan, saya minta agar betul-betul bisa berkontribusi pada penciptaan nilai tambah di daerah. Bukan hanya pada penyerapan tenaga kerja tapi juga dalam menggerakkan multiplier effect baik untuk pengembangan industri turunannya maupun dalam menggerakkan ekonomi di sekitar wilayah tambang. Dan jangan lupa perhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Terakhir, yang berkaitan dengan kawasan ekonomi khusus pariwisata di Mandalika, saya minta dalam ratas kali ini, kita juga harus selesaikan berbagai hambatan yang terjadi di proyek pembangunan infrastruktur penunjang di kawasan Mandalika. Dan saya yakin kesiapan infrastruktur, termasuk pengembangan Bandara Internasiona Lombok, pembangunan infrastuktur air bersih dan listrik akan berdampak pada kecepatan pengembangan KEK Mandalika.
Saya juga minta agar dalam pengembangan sektor pariwisata di Kawasan Mandalika ini betul-betul memperhatikan dampaknya bagi ekonomi rakyat, terutama sektor UMKM.
Saya kira itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Pak Gubernur NTB saya persilakan.
(Humas Setkab)