Presiden Jokowi: Kita Tidak Mau Kalah Dengan Negara Lain

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Juni 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 29.561 Kali
Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Gantung Kali Galeh, Jembatan Gantung Soropadan, dan Rumah Susun Sewa Parakan Wetan, di Desa Kauman, Kabupaten Temanggung, Sabtu (17/6). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Gantung Kali Galeh, Jembatan Gantung Soropadan, dan Rumah Susun Sewa Parakan Wetan, di Desa Kauman, Kabupaten Temanggung, Sabtu (17/6). (Foto: Humas/Rahmat)

Memasuki hari terakhir rangkaian Kunjungan Kerjanya ke Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara simbolik meresmikan proyek-proyek infrastruktur di Kabupaten Temanggung, diantaranya Jembatan Gantung Kali Galeh, Jembatan Gantung Soropadan, dan Rumah Susun Sewa Parakan Wetan, di Desa Kauman, Kabupaten Temanggung, Sabtu (17/6) siang,

Pembangunan Jembatan Gantung Kali Galeh untuk menghubungkan Desa Gandurejo dengan Desa Kauman, sedangkan Jembatan Gantung Soropadan untuk menghubungkan Desa Soropadan dengan Desa Kalikuto.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, sekarang bukan lagi negara yang besar mengalahkan yang kecil, bukan negara yang kuat mengalahkan negara yang lemah, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.

“Supaya kita cepat ya jembatan-jembatan kecil (gantung) seperti ini harus dibangun,” kata Presiden.

Menyinggung masalah komoditas, Kepala Negara mengungkapkan, kita sudah terlalu lama beraktivitas secara monoton, rutinitas, dan linier sehingga tidak berani melihat peluang peluang yang lain untuk melakukan terobosan.

“Dulu Kakao di Indonesia ini bludak (berlebih, red), jualnya bingung, ekspornya bahan mentah. Sekarang diwajibkan harus ada industri kakao disini buat coklat. Industrinya berkembang tetapi di kebun kakaonya tidak dikembangkan sehingga supply dan demand tidak imbang,” ungkap Presiden seraya menambahkan, harusnya daerah-daerah  ditanami kakao  dan kopi jika dianggap siap.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Bupati, Gubernur harus melihat peluang-peluang itu. “Jangan rakyat diajak, di daerah lain tanam sawit semua tanam sawit. Begitu harganya jatuh, semuanya ikut jatuh,” ujarnya.

Presiden menekankan para kepala daerah untuk melihat komoditas yang menguntungkan dengan mengajak petani.

“Kita terlalu lama berfikir linier, berfikir monoton, berfikir rutinitas. Itu yang akan kita ubah agar negara baik povinsi baik daerah semuanya berlomba lomba adu kecepatan karena sekali lagi, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita tidak mau kalah dengan negara-negara yang lain,” tegas Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko. (DAN/RAH/ES)

Berita Terbaru