Hadapi Ancaman Multidimensi, Presiden Jokowi Ingatkan Bela Negara Hak dan Kewajiban Semua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, sekarang ini sangat terasa sekali bahwa ancaman terhadap kedaulatan bangsa dan negara kita sudah berkembang multidimensi. Tidak lagi ancaman fisik namun juga ancaman non fisik. Mulai dari ancaman ideologi, politik, ekonomi sampai sosial budaya.
Pemerintah, tegas Presiden, bersama-sama dengan rakyat tidak akan tinggal diam terhadap upaya-upaya sistematis untuk mengancam kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. Kita juga tidak akan membiarkan berbagai bentuk ancaman yang merongrong Pancasila sebagai dasar kita bernegara, tegas Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada rapat terbatas tentang Pemantapan Program Bela Negara, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7) siang.
Untuk itu, dalam rapat terbatas tersebut, menurut Presiden, akan dibahas pemantapan program bela negara, yang bisa menghimpun energi kolektif bangsa untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang bersifat multidimensional.
Saya mengingatkan kembali, bela negara adalah tugas kita bersama, tanggung jawab kita semuanya sebagai warga negara, sebagai anak bangsa, dimanapun kita berada, apapun latar belakangnya, apapun pendidikannya, apapun agamanya, apa pun sukunya. Semuanya sesuai dengan amanah konstitusi, memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk ikut dalam upaya bela negara, tegas Presiden Jokowi.
Presiden meminta agar nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai nasionalisme dan jiwa patriot dalam membela bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman harus dipupuk sejak dini, sejak mulai dari anak-anak.
Anak-anak harus dimulai dididik, diajarkan bukan saja nilai-nilai etos kerja, nilai-nilai disiplin, nilai-nilai integritas, tapi juga nilai-nilai mencintai bangsanya, bangga dengan tanah airnya yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, tutur Presiden Jokowi.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung,Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menlu Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Ryamicard Ryacudu, Menteri PANRB Asman Abnur, Menristekdikti M. Nasir, Menkominfo Rudiantara, Jaksa Agung Prasetyo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, dan Sekjen Wantanas Nugroho Widyotomo. (RMI/EN/FID/RAH/ES)