Tutup BEI Dengan Rekor, Presiden Jokowi: Dulu Banyak Yang Menyampaikan 6.000 Saja Sudah Untung

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Desember 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 32.236 Kali
Presiden Jokowi saat menutup Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2017, di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/12) sore. (Foto: Humas/Jay).

Presiden Jokowi saat menutup Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2017, di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/12) sore. (Foto: Humas/Jay).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2017, di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/12) sore. Saat ditutup, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi pada angka 6.355,65 atau naik 34.943 poin atau 0,55%.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, angka IHSG itu di luar perkiraan semua pihak.

“Dulu banyak yang menyampaikan, bisa 6.000 saja kita sudah untung, sudah senang, nah kalau sekarang 6,355, gimana?,” kata Presiden dengan nada bertanya.

Presiden menilai, rekor angka IHSG itu merupakan hasil kerja keras dari Bursa Efek Indonesia  yang diapresiasi dan juga disyukuri bersama. Terlebih, lanjut Presiden, angka tersebut didapat setelah di awal tahun 2017 lalu banyak pihak mewanti-wanti adanya risiko yang akan meledak. Namun kenyataannya, menurut Presiden, bisa dilewati semuanya dengan baik.

“Kesimpulannya apa? Yang penting adalah jangan takut. Risiko selalu ada tapi justru itulah peluangnya,” tutur Presiden Jokowi.

Capaian Rekor

Siaran pers BEI menyebutkan, tahun 2017 merupakan tahun yang mencerminkan keceriaan, kebahagiaan, dan kebanggaan dari para pelaku pasar modal. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah investor yang meningkat 44 persen dalam dua tahun terakhir menjadi 1,12 juta investor. Kemudian, diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik yang mencapai Rp340 triliun di sepanjang tahun. Selain itu, terdapat 37 perusahaan yang tercatat melakukan pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) di BEI yang merupakan tertinggi di BEI dalam 23 tahun terakhir, dan terbanyak di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (FID/JAY/ES)

Berita Terbaru