Presiden Jokowi: Berbeda Pendapat Itu Biasa, Tapi Harus Junjung Adat Ketimuran

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 21.036 Kali
Presiden Jokowi bersalaman dengan undangan dalam acara Rapimnas Partai Demokrat Tahun 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (10/3). (Foto: BPMI).

Presiden Jokowi bersalaman dengan undangan dalam Rapimnas Partai Demokrat Tahun 2018 di SICC, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (10/3). (Foto: BPMI).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam berpolitik. Pertama, harus terus membangun kedewasaan berpolitik, etika, tata krama, dan keadaban berpolitik. Kedua, harus membuat demokrasi lebih dirasakan oleh rakyat yaitu demokrasi yang lebih menyejahterakan rakyat, lebih memakmurkan rakyat.

“Dua hal tersebut merupakan agenda penting dalam pembangunan politik kita,” kata Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Tahun 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (10/3) siang.

Presiden mengharapkan agar kontestasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) harus menjunjung tinggi etika dan keadaban serta harus saling menghargai dan saling menghormati serta tidak saling mencemooh, melainkan saling adu ide, adu program dan adu gagasan.

“Berbeda pendapat itu biasa tapi harus menjunjung tinggi adat ketimuran serta sopan dan santun. Persatuan dan persaudaraan harus selalu diutamakan,” tutur Presiden Jokowi seraya menambahkan, para politikus harus memberikan teladan kepada masyarakat luas dan generasi muda.

Menurut Presiden, demokrasi juga harus melahirkan watak keberpihakan terhadap rakyat, demokrasi harus diikuti dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan efisiensi. Selain itu, Presiden juga menyampaikan bahwa demokrasi harus mendukung inovasi kebijakan bagi lompatan pembangunan nasional.

Semuanya itu, lanjut Presiden, dilaksanakan agar demokrasi dapat memenangkan kompetisi global, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak keluarga besar Partai Demokrat untuk bersama-sama kami menjalankan agenda bersama tersebut,” kata Presiden di akhir sambutannya.

Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono serta keluarga besar Partai Demokrat itu, juga tampak hadir Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru