Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pelepasan Ekspor Perdana Mobil Mitsubishi Xpander Tahun 2018, 25 April 2018, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Bismillahirahmanirahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja, khususnya Menteri Perindustrian,
Yang saya hormati seluruh jajaran direksi dan keluarga besar Mitsubishi Indonesia,
Yang saya hormati Yang Mulia Duta Besar Jepang untuk Indonesia,
Yang saya hormati CEO Mitsubishi, Mr. Osamu Masuko beserta Suhi Okawa dan Bapak Eka.
Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia,
Ekspor dan investasi, sekali lagi ekspor dan investasi, ekspor dan investasi, itu yang selalu saya ulang dimana-mana. Dua hal yang akan terus saya ulang-ulang, saya sampaikan di berbagai acara karena dua hal ini adalah kunci penting untuk kemajuan ekonomi Indonesia, investasi dan ekspor. Karena kita harapkan dengan ekonomi yang tumbuh maka kita dapat menekan ketimpangan, dapat menekan kesenjangan, dan dapat menekan kemiskinan.
Kalau kita mau tumbuh, maka investasi harus banyak yang dibangun di Indonesia. Ekspor juga harus lebih banyak kita lakukan. Terutama investasi dan ekspor untuk yang non sumber daya alam. Sekali lagi, terutama untuk investasi dan ekspor non sumber daya alam. Di sektor-sektor yang bisa memberikan nilai tambah yang tinggi dan melibatkan value changes yang begitu luas seperti yang kita saksikan hari ini, yaitu di sektor otomotif.
Karena itu saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi lompatan kemajuan dari Mitsubishi Indonesia, Mitsubishi Motors yang hari ini untuk pertama kalinya melaksanakan ekspor massal mobil tipe Xpander dari negara kita Indonesia. Ini patut kita hargai, patut kita apresiasi.
Dan pangsa pasarnya bukan hanya untuk pasar Asia Tenggara, tapi juga masuk ke pasar-pasar Amerika Selatan, Afrika. Mobil ini diproduksi dan dirakit oleh tenaga kerja Indonesia dan akan digunakan di berbagai penjuru di Asia Tenggara dan negara-negara lain di dunia.
Saya tadi mendengarkan informasi yang disampaikan oleh Bapak Menteri Perindustrian bahwa pabrik Mitsubishi ini mempekerjakan tiga ribu tenaga kerja dan akan ditambah menjadi empat ribu tenaga kerja. Betul, Pak Menteri? Dan hampir dapat dikatakan semuanya adalah tenaga kerja lokal, mayoritas adalah tenaga kerja lokal. Betul, Pak Menteri? Karena sekarang isunya itu, akhir-akhir ini isunya adalah TKA (Tenaga Kerja Asing). Padahal sebetulnya yang kita reform adalah bagaimana menyederhanakan prosedur administrasi untuk tenaga kerja asing. Jadi berbeda. Inilah yang namanya politik.
Kemudian juga ini melibatkan seratus dua puluh industri komponen dalam negeri. Ini juga sangat bagus. Jadi nilai tambah dan rantai nilainya menjadi luas sekali untuk negara kita Indonesia.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Pemerintah akan terus mendorong kemudahan berinvestasi terutama yang berorientasi ekspor. Di tahun 2017 yang lalu ekspor kita tumbuh enam belas koma dua persen dengan surplus perdagangan mencapai sebelas koma delapan milyar US Dollar. Tapi kita terus akan mendorong agar lebih tinggi lagi dan bisa melompat lebih maju lagi.
Soal perizinan investasi dan ekspor ini, saya selalu sampaikan kepada Menteri agar disederhanakan. Dan dalam bulan Mei ini kita akan mengeluarkan yang namanya Online Single Submission yang sedang kita siapkan sistemnya sehingga nantinya pengurusan izin itu menjadi bukan bertahun-tahun atau berbulan-bulan atau berhari-hari. Saya sudah minta urusan izin itu kalau menyampaikan ke saya harus dalam sistem yang jam. Artinya, Bapak-Ibu kalau mengurus izin itu harus jam bukan hari lagi. Nanti kita lihat bulan Mei bisa tidak tugas yang saya berikan ini kepada Menteri.
Dari pusat sampai ke daerah bisa kita trace, kita telusuri dimana berhentinya, dimana mandeg-nya dengan Online Single Submission. Ini adalah sebuah loncatan, lompatan dalam pengurusan perizinan yang sedang kita siapkan. Sebuah perubahan besar-besaran untuk membuat seluruh perizinan dari pusat hingga daerah betul-betul terintegrasi dalam satu kesatuan.
Perizinan akan menggunakan model registrasi yang lebih modern, yang lebih cepat, dengan sistem data yang terpadu dan terintegrasi. Saya sampaikan kepada Menteri kalau sistemnya Online Single Submission ini sudah ada, saya juga minta agar SDM-nya selalu dikawal, didampingi, kualitasnya terus ditingkatkan. Sehingga yang mengurusi ini harus responsif dalam setiap keluhan-keluhan yang ada. Saya selalu ingatkan bahwa di belakang penerapan sistem ada manusianya, ada SDM-nya, yang menjadi faktor kita ini bisa mengubah pelayanan perizinan kita atau tidak. Sistemnya bagus tapi kulturnya tidak dibangun ya tidak akan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Saya juga titip pesan karena di sini juga banyak pengusaha, banyak investor, kalau nantinya ini setelah Online Single Submission nanti kita luncurkan kalau masih ada kendala-kendala hambatan-hambatan yang ada di lapangan, kalau masih ada yang main-main dengan perizinan tolong saya diberitahu. Bisik-bisik saja, kecil, bisik-bisik. Pasti saya hajar. Pasti akan diperbaiki, pasti akan saya benahi. Jangan takut untuk melaporkan, karena itu penting buat saya. Jangan sampai laporan yang ke saya itu hanya ABS, ABS, ABS, Asal Bapak Senang tapi lapangannya berbeda. Saya tidak suka hal-hal seperti itu.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim ekspor perdana mobil Xpander dari Mitsubishi Indonesia saya nyatakan resmi diluncurkan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.