Pengantar Presiden Republik Indonesia pada Rapat Terbatas Realisasi dan Prognosis Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018, 9 Juli 2018, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Juli 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 4.347 Kali

Logo-Pidato2Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Siang hari ini akan dibahas realisasi dan prognosis pelaksanaan APBN tahun anggaran 2018.

Sebelumnya saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah, para menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, wali kota atas kinerja pelaksanaan APBN semester I tahun 2018 yang saya lihat hasilnya semakin baik. Dan dibandingkan periode yang sama di semester I/2017, capaian semester I APBN di tahun 2018 menunjukkan kinerja yang semakin meningkat, defisit yang lebih rendah turun 36,8 persen, keseimbangan primer yang sangat bagus menjadi positif, yang 3 tahun sebelumnya masih negatif, pembiayaan anggaran yang semakin menurun 2 tahun terakhir, serta SiLPA yang lebih besar. Pendapatan negara tumbuh 16 persen, didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan semester I tahun 2017 sebesar 9,6 persen. Belanja negara yang terus meningkat 5,7 persen dibandingkan tahun 2017 yang tumbuh hanya 3,2 persen, dan dalam rangka percepatan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta belanja K/L yang tumbuh 12,1 persen, jauh lebih tinggi dari realisasi semester I/2017 sebesar 0,4 persen.

Saya minta momentum pencapaian semester I APBN 2018 terus dijaga, ditingkatkan pada semester II ini dan karena tantangan yang kita hadapi juga tidak ringan terutama terkait ketidakpastian perekonomian global. Untuk itu saya minta seluruh kementerian dan lembaga untuk fokus dan segera menyelesaikan program yang telah direncanakan. Pastikan bahwa pelaksanaan program dan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu dan menjaga governance, tepat sasaran agar dampak segera dirasakan oleh masyarakat. Transfer ke daerah dan dana desa harus segera dicairkan dan meminimalisir adanya pengendapan anggaran pemerintah di perbankan. Tetap melakukan langkah efisiensi belanja barang seperti penghematan belanja perjalanan dinas, rapat, dan paket meeting, serta belanja ATK dan belanja-belanja yang tidak produktif lainnya. Perbaiki pola penyerapan anggaran sehingga tidak menumpuk di akhir tahun dengan tetap menjaga kualitas output yang ada.

Demikian sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.

Transkrip Pidato Terbaru