Lihat Rekam Jejaknya, Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Cerdas Gunakan Hak Pilih

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Juli 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 10.574 Kali
Presiden Jokowi melayani permintaan selfi saat hadir pada Halalbihalal dan Silaturahim dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), di SICC, Bogor, Jabar, Selasa (10/7) malam. (Foto: Setpres)

Presiden Jokowi melayani permintaan selfi pada Halalbihalal dan Silaturahim dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi , di SICC, Bogor, Jabar, Selasa (10/7) malam. (Foto: Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan anggota Legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.

Imbauan ini disampaikan Presiden dalam sambutannya saat acara Halalbihalal dan Silaturahim dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jabar, Selasa (10/7) malam.

“Tahun depan adalah tahun politik kita harus mengajak masyarakat masuk tahun politik untuk pandai memilih pemimpin,” kata Presiden Jokowi dalam acara yang dihadiri oleh ribuan dai dan ulama muda itu.

Presiden juga berpesan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks. Ia minta agar dai muda memberikan info yang benar kepada masyarakat.

“Berikan info yang benar kepada masyarakat, tetangga, saudara, teman, tetangga kampung, teman sedaerah. Beri info yang benar sampaikan fakta, bukti yang ada, jangan sampai mengabarkan berita bohong, hoaks terutama di media sosial. Ini harus kita jaga,” pinta Presiden.

Sementara terkait tahun politik 2019, Presiden mengingatkan agar dalam memilih pemimpin hendaknya masyarakat melihat rekam jejak, kinerja, dan prestasinya. Jangan sampai masyarakat diberi kabar tidak betul.

“Dalam pilih pemimpin sampaikan kepada teman dilihat rekam jejak seperti apa, track record-nya, prestasinya apa, kinerjanya apa. Jangan sampai mudah masyarakat dihasut, jangan diberi kabar tidak betul, fakta tidak betul,” ujar Kepala Negara.

Meskipun saat ini masyarakat memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat, Presiden mengingatkan, bahwa kebebasan tersebut ada batasnya, tata krama, sopan santun, dan etikanya.

“Jangan sampai diberi kebebasan gampang mudah mencela, gampang mencemooh orang lain, itu bukan nilai Islami yang diajari Rasulullah,” ucap Presiden.

Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat semuanya untuk berpikir positif dan dengan prasangka baik.

“Inilah yang akan menjadikan bangsa ini besar dan kuat karena dari hitung-hitungan Bappenas, McKinsey, Indonesia bakal jadi lima terbesar ekonomi terkuat di dunia insyaallah di 2045. Memang masih nunggu tapi jalan ke tempat lebih terang sudah lebih kelihatan,” sambung Presiden.

Jaga Persatuan

Sebelumnya Presiden Jokowi meminta agar seluruh umat terus menjaga persatuan dan persaudaraan. Hal ini mengingat tantangan yang semakin besar bagi bangsa Indonesia di masa depan.

“Kita ingatkan seluruh umat terus menjaga ukhuwah karena pekerjaan kita masih banyak, ke depan tantangan makin berat dan hanya bisa  dilalui jika kita rukun bersatu,” tutur Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Koordinator Nasional Samawi K.H. Abdul Hadi Noer dan Sekjen Samawi Aminudin Ma’ruf. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru