Bentrok di Batam, Presiden Minta Prajurit TNI dan Polri Segera Berdamai

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 November 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 57.046 Kali
Menko Polhukam Tedjo Edhy Pudijatno menjawab wartawan seusai melapor Presiden Jokowi, di kantor Presiden, Kamis (20/11)

Menko Polhukam Tedjo Edhy Pudijatno menjawab wartawan seusai melapor Presiden Jokowi, di kantor Presiden, Kamis (20/11)

Bentrokan antara prajurit TNI dan Polri di Batam, Rabu (19/11), yang mengakibatkan seorang prajurit TNI meninggal dunia karena terkena tembakan, terus mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi),

Menko bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Presiden Jokowi telah meminta agar para prajurit TNI dan Polri yang terlibat dalam bentrokan tersebut segera berdamai. “Presiden meminta agar kedua belah pihak agar segera berdamai,” tegas Tedjo Edhy kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/11) pagi, seusai dirinya melaporkan perkembangan terakhir dari bentor prajurit TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (19/11).

Menko Polhukam menjelaskan, kejadian bentrok antara prajurit TNI dan Polti itu disebabkan oleh ‘adu pandang’ yang selanjutnya berkembang menjadi cekcok di kedua pihak. “Anggota TNI dan Polri tersebut tidak mengindahkan perintah atasannya,” ujarnya.

Terhadap prajurit TNI dan Polri yang terbukti melakukan pelanggaran dalam bentrokan di Batam itu, menurut Menko Polhukan, akan diberikan sanksi administratif paling berat berupa pemecatan.

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menambahkan, bahwa pihaknya telah menugaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jendral Sutarman ke Batam untuk melakukan   konsolidasi.

“KSAD sudah tiba di Batam, Kapolri berangkat pagi ini dari Jakarta pukul 8 pagi,” kata Menko.

Selain itu, Menko Polhukan menyampaikan bahwa Pemerintah akan segera mengevaluasi seluruh aspek antara lain aspek kesejahteraan prajurit, pendidikan, pembinaan dari pimpinan kesatuan, interaksi antar kesatuan, dan lain-lain agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya untuk kedua kalinya sejak September lalu, telah terjadi bentrokan antara prajurit TNI dan Polri di Batam, Kepri. Dalam bentrokan terakhir, yang terjadi Rabu (19/11), Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo saat berada di Mako Brimob Kepri, sempat terjebak dalam baku tembak antara prajurit TNI dan Polri tersebut. (IRA/BP/AK/Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru