Pernyataan Pers Presiden Joko Widodo setelah Indonesia Singapura Annual Leader’s Retreat , 11 Oktober 2018, di Laguna Resort, Nusa Dua, Bali
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Merupakan suatu kehormatan pagi ini saya menerima sahabat dan tetangga baik Indonesia, Perdana Menteri Lee dari Singapura dan delegasi.
Singapura adalah salah satu negara pertama yang menawarkan bantuan pada saat Lombok, Palu, dan Donggala terkena musibah gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas ucapan duka cita, simpati, dan solidaritas yang diberikan oleh Singapura.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Perdana Menteri Lee dan saya baru saja melakukan pertemuan Annual Leaders Retreat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kerja sama ekonomi menjadi fokus perhatian saya dan PM Lee.
Dan saya menyambut baik kerja sama swap dan repo antara Bank Indonesia dengan Monetary Authority of Singapore senilai US$10 miliar. Selain itu, seperti yang baru saja kita saksikan, 2 dari 3 MoU yang ditandatangani tadi adalah upaya untuk mendorong kerja sama ekonomi dan keuangan, yaitu promosi dan perlindungan penanaman modal atau P4M dan nota kesepahaman bidang teknologi finansial.
Secara khusus, persetujuan promosi dan perlindungan penanaman modal merupakan yang pertama ditandatangani Indonesia sejak pemerintah melakukan revisi terhadap perjanjian investasi di tahun 2014. Saya harapkan ini akan meningkatkan kepercayaan investor Singapura untuk terus berinvestasi di Indonesia. Persetujuan ini juga akan menjadi model dan referensi untuk perjanjian investasi ke depan.
Saya dan PM Lee juga sepakat untuk terus mendorong kerja sama ekonomi digital. Nongsa Digital Park di Batam yang diluncurkan awal tahun ini terus berkembang dan telah ada 56 perusahaan teknologi dan digital di sana. Kerja sama ini akan menjadikan Batam sebagai digital bridge Indonesia. Kerja sama dan pelatihan digital serta e-commerce juga terus diintensifkan, seperti pengembangan teknologi finansial, Industri 4.0. Dan saya dengan PM Lee juga membahas perkembangan Kendal Industrial Park yang kita resmikan tahun 2016 yang lalu. Saat ini sudah ada 43 investor, termasuk dari Singapura. Saya mengharapkan kerja sama serupa dapat dilakukan di kawasan-kawasan ekonomi khusus lainnya di Indonesia.
Di bidang pariwisata, saya dan PM Lee menyambut baik berbagai perkembangan kerja sama kedua negara, seperti pembukaan jalur penerbangan antara Singapura-Toba, Singapura-Belitung, dan penambahan destinasi kapal pesiar dari Singapura ke Surabaya, ke Bali Utara, ke Jakarta, ke Kuala Tanjung, dan ke Bintan. Saya harapkan kerja sama ini akan meningkatkan kunjungan turis mancanegara ke 10 New Bali.
Selain kerja sama ekonomi, saya dan PM Lee juga membahas upaya peningkatan kerja sama ASEAN. Sebagai 2 negara pendiri ASEAN kita memiliki kewajiban untuk terus memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN. Kita harus memperkuat kontribusi ASEAN terhadap perdamaian, stabilitas, kesejahteraan kawasan dan dunia, termasuk dalam pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik.
Terakhir, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Singapura untuk dukungannya kepada Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Demikian yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dan saya mengundang PM Lee untuk menyampaikan pandangannya.