Agar Menang Kompetisi, Presiden Jokowi Dorong Pebisnis Kreatif Berkolaborasi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Oktober 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 18.247 Kali
Presiden Jokowi mencoba produk yang ditampilkan dalam IdeaFest 2018, di JCC, Jakarta, Jumat (26/10) pagi. (OJI/Humas)

Presiden Jokowi mencoba produk yang ditampilkan dalam IdeaFest 2018, di JCC, Jakarta, Jumat (26/10) pagi. (OJI/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan anak-anak muda yang bergerak dalam bisnis kreatif bahwa berkolaborasi dengan pelaku bisnis lainnya atau pihak-pihak terkait lainnya merupakan keniscayaan.

“Harus kolaborasi antara kreator, inovator, pelaku-pelaku bisnis yang inline satu garis dengan industri, dengan investor, dengan lembaga keuangan plus kebijakan-kebijakan pemerintah, ini harus satu,” kata Presiden Jokowi saat menjawab wartawan usai membuka Idea Fest 2018, di JCC, Jakarta, Jumat (26/10) pagi.

Menurut Presiden, konsolidasi antara sektor moneter, sektor fiskal, sektor industri, dengan pemerintah itu harus satu jalan. “Ini yang terus dikendalikan agar satu garis, satu jalan,” ujarnya.

Ditegaskan oleh Presiden, yang kita hadapi adalah kekuatan-kekuatan besar eksternal, di luar kita. Kalau kita terpecah-pecah sendiri-sendiri, tidak berkolaborasi, Presiden mengingatkan, jangan harap memenangkan persaingan dan memenangkan kompetisi.

Kualitas Produknya Baik

Terhadap produk yang ditampilkan dalam IdeaFest 2018, Presiden Jokowi menilai kualitasnya baik, sesuai dengan kebutuhan pasar, dan kemasannya juga baik.

“Ini yang saya seneng, tren selalu diikuti, ini yang saya seneng. Sehingga  kualitas produk baik, ada yang namanya harga yang baik, memiliki price kemudian kualitas, kemudian packaging juga baik, tren selalu mengikuti pasar, ya anak-anak muda harus seperti itu,” ujar Presiden.

Mengenai pemasaran, menurut Presiden, sekarang anak-anak muda sudah pintar-pintar. Dengan online store, mereka sudah jago-jago, tidak usah kita ajari. “Pemerintah bagaimana mendukung dengan kebijakan, mendukung dengan policy, sehingga mereka bisa terdorong untuk segera masuk betul-betul ke sektor riil,” pungkasnya. (FID/OJI/ES)

 

Berita Terbaru