Pembukaan Our Ocean Conference (OOC) 2018, 29 Oktober 2018, di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Oktober 2018
Kategori: Sambutan
Dibaca: 3.550 Kali

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati seluruh Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Ketua Delegasi, dan para Undangan,
Ibu dan Bapak sekalian yang saya hormati.

Saya sadar bahwa bangsa kami bangsa Indonesia adalah bangsa bahari. Saya sadar bahwa wilayah air kami lebih besar dari wilayah darat. Kita semuanya sadar bahwa wilayah air dunia lebih besar dari wilayah darat. Saya dan kita semuanya sadar bahwa laut, samudra, adalah masa depan kita. Our ocean our future.

Hadirin yang saya hormati,
Lebih dari 90 persen total volume perdagangan dunia dilakukan melalui laut. Lebih dari 40 persen nilai perdagangan dunia juga dilakukan melalui laut. 61 persen total hasil produksi minyak mentah dunia didistribusikan melalui laut. Kekayaan laut dunia diperkirakan senilai USD 24 trilyun.

Ratusan juta manusia hidup tergantung pada sektor perikanan dan rantai pasokannya. Hampir setengah penduduk dunia, sekitar 3,2 milyar manusia hidup dalam radius 100 kilometer dari lautan. Belum lagi sumber alam lain yang terkandung di dalam laut. Itulah gambaran pentingnya laut bagi kehidupan kita dan masa depan umat manusia.

Di sisi lain, dengan jelas kita melihat tantangan yang dihadapi oleh laut kita. Kejahatan di laut semakin marak.

IUU Fishing. Data FAO mengatakan nilai jumlah ikan yang diambil secara ilegal besarnya sekitar 26 juta ton atau bernilai sekitar USD 10-23 milyar setiap tahun. Adanya perompakan, perdagangan manusia, penyelundupan obat-obatan, perbudakan, dan lain-lainnya.

Tumpang tindih klaim maritim yang jika tidak diselesaikan melalui negosiasi dan berdasar hukum internasional juga dapat mengancam stabilitas. Hukum internasional harus menjadi pemandu bagi penyelesaian klaim maritim.

Kesehatan laut juga sangat memprihatinkan. Kita melihat sampah plastik, polusi air, rusaknya terumbu karang, pemanasan suhu air laut, naiknya permukaan air laut, dan lain lainnya.

Ibu dan Bapak yang saya hormati,
Jangan terlambat berbuat untuk laut kita. Satu negara tidak dapat menangani tantangan yang kita hadapi. Satu negara tidak dapat mengoptimalkan manfaat laut bagi masyarakat dunia. Pemerintah saja tidak mungkin menyelesaikan semuanya.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama, cooperation, collaboration. We need multi-stakeholder partnership. We need global partnership. Sebuah kerja sama global untuk mencapai Sustainable Development Goals khususnya terkait perlindungan laut. Kita memerlukan revolusi mental untuk menangani tantangan di laut dan mengelola laut secara berkesinambungan. OOC harus menjadi motor penggerak revolusi mental global untuk merawat laut.

Para Hadirin yang saya hormati,
Indonesia sudah bertekad untuk menjadi kekuatan maritim dunia. Untuk itu Indonesia telah membuat Kebijakan Kelautan Indonesia dan Rencana Aksinya.

Dalam 4 tahun terakhir, berbagai langkah telah dilaksanakan termasuk: meningkatkan konektivitas melalui tol laut dengan memperkuat armada laut dan pembangunan 477 pelabuhan; pengurangan polusi laut dengan target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025; tercapainya kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektar pada tahun 2018, dua tahun lebih cepat dari target 2020.

Dan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Indonesia aktif memajukan kerja sama maritim di ASEAN, di IORA, di Forum Pasifik Selatan, di PBB, dan berbagai forum-forum internasional. Ke depan Indonesia juga ingin memajukan kerja sama maritim di kawasan Indo-Pasifik. Oleh karena itu, bersama ASEAN, bersama dengan mitra ASEAN konsep kerja sama Indo-Pasifik sedang dikembangkan Indonesia dengan menekankan habit of dialogue dan kerja sama, inklusifitas, penghormatan terhadap hukum internasional.

Ibu dan Bapak yang saya hormati,
Kita semua harus berani membuat komitmen dan mengambil langkah-langkah konkret yang dimulai dari diri kita masing-masing. Komitmen dan langkah yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas dan berdampak nyata terhadap perlindungan laut. Every little action counts. Untuk itu, saya mendorong OOC mengambil langkah guna meningkatkan sinergi yang dilaksanakan masing-masing negara.

Saya ingin tutup pidato saya dengan membacakan sebuah puisi.

Jangan lagi punggungi lautmu
Tataplah dia
Rangkullah dia dengan hatimu
Jadikan dia sahabatmu
Sahabat yang akan memberi kehidupan untuk kamu, untuk cucumu, untuk cicitmu

Laut bukan menjadi pemecah
Laut adalah pemersatu
Pemersatu jarak antara darat
Pemersatu berbagai peradaban anak manusia

Laut harus menjadi samudra kesejahteraan
Laut harus menjadi samudra perdamaian

Rawat dan cintailah lautmu, samudramu
Lautmu adalah masa depanmu

Our ocean our future
Our ocean our Legacy

Terima kasih.
Thank you.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru