Presiden Tegaskan Pemerintah Serius Berantas Pencurian Ikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jajaran pemerintahannya sangat serius dalam mengatasi tindak pencurian ikan yang kerap dilakukan kapal asing yang menangkap ikan di kawasan perairan Republik Indonesia.
“Kami serius (memberantas pencurian ikan),” tegas Presiden kepada wartawan saat berada di KMP Portlink III yang sedang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Selasa (25/11).
Menurut Jokowi, pemerintah tegas dalam menyampaikan bahwa jangan ada lagi illegal fishing yang akan menguras sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.
“Yang paling penting adalah tegas kita sampaikan bahwa jangan ada pencurian ikan lagi. Itu sumber alam laut kita, kekayaan alam kita,” kata Jokowi.
Presiden juga menuturkan, rapat kabinet juga telah dilakukan terkait hal tersebut seperti yang telah dilakukan bersama-sama antara lain dengan Menteri Koordinator Polhukan, Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
“Semuanya masih kekurangan masalah BBM. Nanti kita persiapkan sehingga operasi itu akan rutin dan mengamankan sumber daya alam laut kita,” ujar Jokowi.
Presiden berharap akan lebih banyak lagi kapal asing ilegal pencuri ikan yang ditangkap. “Seharusnya tadi malam bertambah, yang penting kita serius,” tambahnya..
Sebelumnya, saat memberikan pembekalan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan ke-51 dan ke-52 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) 2014 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/11), Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa ia telah memerintahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencari ikan di perairan Indonesia. Langkah ini, menurut Presiden Jokowi, untuk memberi efek jera demi menyelamatkan kekayaan laut kita.
Tenggelamkan saja kapal-kapal asing itu, jangan cuma ditangkap. Kalau tidak ditenggelamkan sumber daya laut kita habis, kata Presiden Jokowi saat itu.
Berdasarkan data di Kementerian Kelautan dan Perikanan tercatat hingga bulan November 2014 bersama tim gabungan lintas sektor berhasil menangkap hingga sebanyak 35 kapal ikan yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
Ke-35 kapal asing yang ditangkap itu berdasarkan data awal ditemukan merupakan kapal penangkap ikan yang berasal antara lain dari Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Pelayanan Penyeberangan
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pendapatnya terkait pelayanan dalam kapal penyeberangan seperti yang melintas antara Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Presiden meminta agar lebih dapat diperbaiki karena masih banyak kekurangan yang ditemukan.
“Masih banyak yang perlu diperbaiki,” kata Presiden Jokowi.
Presiden menyebutkan, salah satu yang mesti diperbaiki adalah layanan sistem terminal yang lebih terkoneksi dengan sistem kapal penyeberangan.
Namun, Presiden juga menyadari bahwa jumlah kapal penyeberangan yang tersedia saat ini masih belum memadai sesuai dengan yang diharapkan oleh penumpang.
Di dalam kapal ferry yang dinaiki Presiden dan rombongan, Jokowi juga sempat menemui penumpang serta mendengar keluhan beberapa dari mereka.
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo tiba di Pelabuhan Merak, Banten, untuk melakukan perjalanan kunjungan ke sejumlah provinsi di Sumatera. Presiden dan Ibu Negara bersama rombongan tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul 09.00 WIB.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ini antara lain Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Meteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. (*/ANT/ES)